JAKARTA, SELASA - Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto kembali mengingatkan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla untuk mengklarifikasi pernyataannya pada Rapimnas Golkar bulan lalu yang menyebut Wiranto sebagai penumpang gelap dalam Partai Golkar. Ketika menang di konvensi maka menjadi capres Golkar, namun ketika kalah, keluar tanpa permisi dan mendirikan partai lain.
"Yang saya mau tanyakan, benarkah Wiranto sebagai penumpang gelap padahal konvensi Golkar (2004) sudah sangat transparan dirancang yang menerima siapapun calon peserta konvensi dari luar maupun dalam melalui suatu sistem seleksi yang ketat," ujar Wiranto dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (11/11).
Peringatan ini dikeluarkan Wiranto mengingat klarifikasi JK sebelumnya yang membantah bahwa dirinya menyebut nama Wiranto sebagai penumpang gelap tersebut. "Saya mengacu kepada pernyataan Ketua Umum Golkar yang lalu Akbar Tanjung bahwa proses konvensi berlangsung transparan. Jadi tidak ada penumpang gelap. Tapi kalau dikatakan keluar tanpa permisi itu ditujukan pada siapa selain saya?" ujar Wiranto.
Wiranto tampaknya kurang puas dengan klarifikasi dari kubu Golkar sebelumnya, apalagi menjelang batas akhir somasi yang dilayangkannya sebelumnya. Lantas jika JK tak melakukan klarifikasi kembali? "Saya mencari kebenaran, bukan emosional. Selama kebenaran belum bisa terwujud, saya kejar kebenaran itu sampai terwujud. Itu saja. Dengan cara somasi atau justru dilanjutkan dengan proses hukum seandainya tak ada suatu itikad baik untuk mengklarifikasi hal-hal yang saya anggap tidak tepat," tutur Wiranto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.