Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Good Bye" BUMN Soda!

Kompas.com - 10/11/2008, 15:00 WIB

JAKARTA, SENIN — Pemerintah memutuskan melikuidasi PT Industri Soda Indonesia (ISI) karena terus merugi dan tidak memiliki prospektif. "Peraturan pemerintah sudah dikeluarkan, tinggal ditindaklanjuti oleh tim likuidasi," kata Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu di Jakarta, Senin (10/11).
    
Menurut Said, alasan likuidasi antara lain karena perusahaan tidak layak dipertahankan. Lagian, negara tidak merasa perlu memiliki perusahaan di bidang soda.
    
Pemerintah menjadi pemilik 100 persen saham ISI yang berdiri pada 1979 di Surabaya ini. BUMN ini memproduksi dan mendistribusi soda kaustik atau khlor.
    
Sejatinya, proses likuidasi sudah berlangsung sejak 2007, tetapi baru tuntas akhir 2008.
    
Kinerja keuangan ISI terus memburuk. Tercatat, pada 2003 perusahaan itu mengalami rugi bersih Rp 29,89 miliar, pada 2004 (Rp 35,39 miliar), pada 2005 (Rp 22,43 miliar), dan pada 2006 (Rp 20,68 miliar).
    
Hingga akhir 2006 total aktiva perseroan mencapai Rp 157,57 miliar, dengan jumlah utang Rp 241,07 miliar.
    
Meski begitu, Said tidak merinci berapa jumlah karyawan ISI saat dilikuidasi. "Jumlah karyawannya tidak tahu saya. Akan tetapi, dalam likuidasi, karyawan merupakan pihak pertama yang harus selesaikan," ujar Said.
    
Menurutnya, dalam likuidasi tersebut seluruh kewajiban akan dibayarkan dari aset yang ada. "Menurut tim likuidasi aset yang dimiliki cukup untuk memenuhi kewajiban kepada karyawan," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com