Laporan wartawan Kompas Imam Prihadiyoko
JAKARTA, MINGGU — Pemrakarsa informal leader gathering Adi Masardi di Jakarta, Minggu (9/11), menyesalkan perlakuan khusus kepada terpidana mati Amrozi dkk. "Seusai eksekusi, pemerintah menyediakan pelayanan seperti seorang pahlawan. Kondisi ini tentu saja bisa menyulut sikap antipati dunia, selain itu juga bisa melahirkan teroris baru," ujarnya.
Menurut Adi, sikap pemerintah yang maju mundur soal eksekusi Amrozi telah memancing media masa untuk mengejar pemberitaannya dan memancing masyarakat untuk ikut menyaksikan. "Masyarakat yang penasaran tentu melihat di Cilacap dan di kampung halaman Amrozi, tempat akan dimakamkan jenazahnya. Bahkan, ada satuan khusus yang membawa dengan helikopter dan sudah menyiapkan tempat permakaman," ujarnya.
Ketidakpastian ini, menurut Adi, juga telah memancing simpati kepada Amrozi dan keluarganya yang kemudian menyambutnya sebagai seorang syuhada. "Apalagi, pengumuman tentang eksekusi telah dijadikan komoditas untuk mencari popularitas oleh pejabat-pejabat setempat yang sesungguhnya tidak punya kewenangan untuk mengumumkan eksekusi terpidana mati," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.