Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Masih Berupaya Selamatkan Hidup Fajrin

Kompas.com - 07/11/2008, 07:38 WIB

MAKASSAR - Seorang mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Fajrin (26) yang dikabarkan telah tewas karena kehabisan darah setelah ditebas leher bagian belakangnya, ternyata masih hidup. Namun Fajrin belum sadar sehingga masih berada dalam ruang operasi.

Pemantauan yang dilakukan di Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina, Makassar, Kamis malam, memperlihatkan tim dokter masih berusaha secara maksimal selamatkan nyawa mahasiswa semester 11 pada Fakultas Teknik ini.

Sabetan parang yang mengenai leher belakang bagian bawah Fajrin ini cukup lebar dan dalam sehingga dokter berupaya keras untuk menyelamatkannya.

Dua korban lainnya yakni, Algazali dan Bombong juga masih dirawat di ruang unit gawat darurat (UGD) RS Ibnu Sina dan RS Labuang Baji.

Algazali dirujuk ke RS Labuang Baji karena harus menjalani "scan" pada kepalanya, karena hantaman benda tumpul yang membuatnya tidak sadarkan diri. Selain itu kepala, perut, dan pinggang belakangnya juga terkena panah.

Sementara Bombong yang terluka pada bagian tangan kaki dan perut ini, dirawat di ruang UGD RS Ibnu Sina. Bombong yang luka serius akibat panah, menyelamatkan diri dengan berlari ke RS Ibnu Sina yang berjarak 100 meter dari kampusnya.

Pembantu Rektor III bidang kemahasiswaan, Dr Maksud Sam kepada wartawan di RS Ibnu Sina saat melihat kondisi korban mengatakan, mengaku tidak mengetahui secara pasti duduk perkara yang terjadi antara dua kelompok mahasiswa ini.

"Saya tidak berada di kampus saat tawuran terjadi. Saya akan menyelidiki penyebab terjadinya tawuran yang menyebabkan tiga orang mahasiswa FT terluka," katanya.

Khawatir tawuran meluas

Maksud Sam akan melakukan rapat senat secepatnya dan mengambil tindakan agar tawuran ini tidak meluas lagi dan tidak ada lagi korban yang berjatuhan selain dari yang ketiga ini.

Sementara itu, puluhan polisi dari Mapolresta Makassar Timur dan Polsekta Panakkukang yang berpakaian sipil maupun seragam ditempatkan di RS Ibnu Sina dan kampus untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami akan tetap menyiagakan anggota kami di RS Ibnu Sina tempat dua orang mahasiswa FT dirawat, karena informasi yang berhembus akan ada mahasiswa yang akan melakukan tindakan yang tidak diinginkan," kata Kapolsek Panakkukang, AKP Satria A Vibrianto.

Tawuran antarmahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) terjadi, Kamis sekitar pukul 16.00 Wita. Tawuran ini melibatkan mahasiswa Fakultas Teknik (FT) dengan organisasi Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) UMI ini mengakibatkan sejumlah mahasiswa luka-luka.

Aparat polisi dari Polresta Makassar Timur dan Polsekta Panakkukang langsung menyisir kampus dipimpin Kapolres, AKBP Kamaruddin.

Di dalam kampus, polisi menyita puluhan parang, badik, panah dan ketapel, serta senjata rakitan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com