Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siang Ini Panembahan Hardjonagoro Dimakamkan

Kompas.com - 06/11/2008, 05:39 WIB

SOLO- Budayawan Keraton Kasunanan Surakarta, Panembahan Hardjonagoro Go Tik Swan, meninggal dunia pada usia 77 tahun, Rabu (5/11) pukul 17.45. Menurut rencana, jenazah akan dimakamkan di Makam Daksinoloyo Danyung, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis pukul 11.00.

Menurut adik angkat almarhum, KRAr Hardjosuwarno, almarhum dalam beberapa pekan terakhir mengeluh sakit pada bagian dadanya karena pembengkakan jantung. Dokter menyarankan untuk dirawat di rumah sakit, tetapi mendiang tidak bersedia.

Hardjonagoro adalah budayawan yang tekun dengan beragam minat. Di masa muda, beliau dikenal sebagai penari Jawa alusan. Ketika menjadi mahasiswa di Jurusan Sastra Jawa, Universitas Indonesia, 1955, ia sempat menari di Istana Negara.

Ia juga dikenal sebagai pemerhati tosan aji (keris). Karena kecintaannya akan keris yang mendalam, pada tahun 1959 ia mendirikan perkumpulan Bawarasa Tosanaji di Solo.

Mendiang lahir di tengah keluarga Tionghoa–ayahnya Go Dhian Ik–yang berusaha dalam industri batik, karena itu ia sangat mengenal dan mencintai batik. Karena kedekatannya dengan Presiden RI pertama, Soekarno, ia diminta untuk menciptakan ”batik Indonesia” sekitar tahun 1957. Banyak perancang batik menjadikan almarhum sebagai narasumber.

Almarhum pernah menjabat sebagai Ketua Presidium Yayasan Radya Pustaka yang mengelola Museum Radya Pustaka di Solo. Terakhir, Hardjonagoro menjabat sebagai anggota Dewan Empu di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Berbagai penghargaan pernah dia terima, antara lain Satya Lencana Kebudayaan dari Pemerintah RI (2001) dan Bintang Srikabadya dari Keraton Surakarta.

Pada 11 Agustus 2005, Hardjonagoro menandatangani wasiat berisi penyerahan sejumlah koleksinya berupa benda purbakala kepada Pemerintah RI apabila dia meninggal dunia.

Koleksinya yang amat berharga antara lain terdiri atas keris dan berbagai arca perunggu maupun batu amat langka. Penandatanganan wasiat ketika itu disaksikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Edi Sedyawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com