Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Amrozi Cs akan Diangkut Helikopter Polri

Kompas.com - 03/11/2008, 22:00 WIB

JAKARTA, SENIN - Mabes Polri sudah memastikan jenazah terpidana mati kasus bom Bali I, Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Gufron akan diantarkan pulang ke kampung halamannya masing-masing setelah dieksekusi mati di Nusakambangan. Ketiga jenazah itu akan dipulangkan dengan pesawat helikopter milik Polri.

Kepastian mengantarkan jenazah ketiga terpidana mati kasus teror bom ini disampaikan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Abubakar Nataprawira, Senin (3/11). Menurut Abubakar, pesawat helikopter yang akan dipakai untuk mengantar jenazah ketiga terpidana mati itu telah dipersiapkan.

"Usai eksekusi, jenazah akan kami angkut dengan menggunakan helikopter milik Mabes Polri. Satu jenazah, yakni Imam Samudra, akan langsung diterbangkan ke Serang, Banten, dan dua jenazah lagi, Amrozi dan Ali Gufron akan langsung diterbangkan ke kampungnya di Lamongan, Jawa Timur," jelasnya.

Pemilihan helikopter sebagai sarana angkutan untuk membawa pulang jenazah ketiga terpidana mati kasus bom Bali ini karena dinilai lebih cepat dan paling sedikit menanggung risiko di perjalanan. Sementara lewat jalan darat, selain jarak tempuh yang jauh dan memakan waktu lama, risiko perjalanan sangat tinggi. Polisi harus mengamankan sepanjang jalan dari Nusakambangan, Cilacap, sampai Lamongan, Jawa Timur dan Serang, Banten.

Dengan keputusan mengantarkan pulang jenazah dengan helikopter ini, pengamanan hanya fokus di Jawa Timur dan Banten. "Tapi semua Polda juga diperintahkan untuk melakukan antisipasi pengamanan, terutama Polda Jawa Tengah, DIY, Banten, Jawa Timur, Bali, dan Polda Metro Jaya. Begitu juga seperti Polda Maluku dan Poso," ungkap Abubakar.

Bali juga diperintah mewaspadai keamanan menjelang eksekusi ketiga terpidana mati ini karena Bali adalah tempat terjadinya teror bom yang merenggut nyawa 202 orang dan menciderakan 329 orang itu. "Kalau Polda Jawa Tengah sudah jelas karena tempat dilaksanakan eksekusi, Polda Jawa Timur dan Banten tempat penguburan ketiga terpidana mati ini. Sementara Polda Metro Jaya adalah karena Ibu Kota yang imbas keamanannya bisa menyasar ke Ibu Kota. Apalagi wilayahnya masih berdekatan dengan Serang, Banten," terang Abubakar.

Tidak hanya itu, Polri juga akan menerapkan pola pengamanan ke sejumlah objek vital, seperti Kedutaan Besar Negara, Pertamina, Hotel, Mal dan Bandar Udara. Di beberapa tempat juga terpaksa dilakukan razia untuk memastikan keamanan. "Ada beberapa tempat yang kita lakukan razia rutin terhadap penumpang dan kendaraan umum maupun pribadi. Ini untuk memastikan tidak ada yang membawa bahan peledak dan bahan berbahaya lainnya," jelas Abubakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com