Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Regu Tembak dan 2 Helikopter Siaga di Nusakambangan

Kompas.com - 02/11/2008, 19:46 WIB

CILACAP, MINGGU - Dua helikopter, yang rencananya akan digunakan untuk mengangkut jenazah tiga terpidana mati, Amrozi, Imam Samudra, dan Muklas, langsung mendarat ke lapangan Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Sementara itu, regu tembak telah disiagakan untuk melaksanakan eksekusi.

Mendaratnya dua helikopter milik Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia di Nusakambangan tersebut membantah dugaan sebelumnya bahwa dua helikopter itu bakal mendarat terlebih dahulu di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap.

Staf Divisi Intel Komando Distrik Militer Cilacap, Sersan Mayor Giyarto, Minggu (2/11), mengatakan, di Bandara Tunggul Wulung hanya ada satu helikopter yang mendarat, yakni helikopter milik Kepolisian Daerah Jateng yang digunakan mengangkut logistik untuk keperluan eksekusi. Kalau dua helikopter yang lain langsung ke Nusakambangan.

"Jadi, setelah eksekusi, jenzah terpidana dan juga anggota keluarganya dapat langsung diangkut," kata dia.

Di sebelah barat daya LP Permisan, Nusakambangan terdapat lapangan yang biasa digunakan untuk pendaratan helikopter. Daerah tersebut merupakan titik ujung paling barat Pulau Nusakambangan yang berdekatan dengan Pantai Pasir Putih.

Pengamanan di Cilacap dan Nusakambangan masih ketat. Selain obyek vital dan pelabuhan penyeberangan, sejumlah obyek wisata di Cilacap tak lepas dari penjagaan aparat kepolisian.

Kepala Biro Operasi Polda Jateng Komisaris Besar Sahala Alagan, mengatakan, pengamanan sudah sangat memadai bagi kelancaran eksekusi. Saat ini, terdapat 1.000 personel polisi yang dikerahkan untuk mengamankan eksekusi

"Pengamanan sudah sangat siap, termasuk regu tembak juga sudah disiagakan, Sewaktu-waktu siap melaksanakan tugas," tandas dia.

Anggota Dewan Syuro Tim Pembela Muslim, Hasyim Abdullah mengungkapkan, Senin (3/11) pagi, TPM, keluarga Amrozi dan Muklas akan berkunjung ke Nusakambangan. Mereka akan menemui dua terpidana mati itu untuk kali terakhir sebelum eksekusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com