Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Lokal Sepotong Iga Bakar

Kompas.com - 02/11/2008, 07:07 WIB

Meski iga bakar tergolong makanan mahal, menu itu tetap terasa ”merakyat” ketika ditemani kerupuk khas warung. Meja panjang dengan bangku tanpa sandaran memungkinkan konsumen duduk dengan kaki diangkat di atas kursi, tertawa lepas, dan berbaur dengan pengunjung lain ketika bergabung dalam satu meja kayu coklat.

Pengunjung diberi dua pilihan porsi makan, yaitu single dan double. Iga bakar single dijual Rp 27.000 hingga Rp 29.000 per porsi, sedangkan porsi double Rp 33.000. Karena porsinya cukup besar, biasanya konsumen memesan satu porsi iga untuk berdua. Sajian iga bakar semakin mengenyangkan ketika ditemani sepiring nasi putih serta semangkuk kecil kaldu sapi berbumbu.

Rasa iga bakar yang ditawarkan antara lain pedas, madu, bombai, barbecue, teriyaki, lada hitam, dan spicy garlic. Ada pula menu cutsize dengan potongan daging kecil-kecil sehingga lebih mudah disantap, terutama bagi anak-anak.

Menu favorit para tamu adalah iga bakar madu dan pedas. Aneka rasa tersebut tersaji dalam bumbu terpisah yang bisa dioleskan di iga bakar yang tersaji di meja.

Penawar kolesterol

Karena diadopsi dari mancanegara, sajian iga bakar masih belum memasyarakat. Pengunjung sering kali dihinggapi ketakutan terhadap bahaya kolesterol. Menyiasati ketakutan itu, manajemen Iga Bakar juga menyajikan penawar. Kuah kaldu yang dihidangkan, misalnya, berisi campuran bawang putih dan bawang merah.

Kehadiran kuah menguatkan cita rasa khas tradisional Iga Bakar Warung. Konsumen Indonesia cenderung lebih nyaman mengonsumsi makanan berkuah. Meski hadir sebagai menu pendamping, kuah kaldu ini cukup lezat didominasi rasa pedas gurih.

Berbagai upaya mengurangi ketakutan terhadap lemak terus dilakukan seiring semakin tingginya kepedulian terhadap makanan sehat.

Iga Bakar Warung pun menyediakan minuman jus sayur penurun kolesterol dari Malaysia dengan rasa stroberi, moka, hingga vanili, dengan harga Rp 8.000 per gelas.

Iga Bakar Warung mendapat pasokan iga sapi dari Yogyakarta dan Solo. Syaratnya, sapi yang dipotong bukan sapi pekerja, harus jantan dengan kekhasan tekstur, serta bukan sapi yang digelonggong.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com