Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-Hati Memanfaatkan Dry Clean

Kompas.com - 23/10/2008, 10:20 WIB

TEKNIK dry-clean bisa membersihkan segala perlengkapan berbahan tekstil seperti baju, sepatu kain, tas kain, bed cover, dan karpet. Pengertian dry-clean sebenarnya ada dua. Pertama, cara membersihkan yang benar-benar tidak menggunakan air, melainkan menggunakan pelarut organik dan unsur kimia tertentu.

Kedua, menggunakan uap air yang telah dicampur pelarut organik dan unsur kimia tertentu. Memang, pada dasarnya dry-clean dimaksudkan untuk membersihkan bahan-bahan sensitif, seperti sintetik khusus atau katun kualitas istimewa yang akan rusak atau setidaknya warnanya akan "habis" bila terkena air.
Hanya saja, menurut Drs. Agus Nurhadi, DEA dari Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia, ada yang perlu diwaspadai dari penggunaan zat kimia dalam proses pencucian ini.

Jika penggunaannya tidak tepat, pada mereka yang sensitif bisa memancing asma dan alergi atau malah memicu timbulnya kanker hati. Unsur kimia yang digunakan untuk dry-clean tergolong tingkat tinggi, yakni perchloroethylene (PCE atau PERC). Unsur ini memang sangat ampuh untuk urusan bersih-bersih pada segala jenis bahan yang sering kita kenakan, seperti baju, celana, kemeja, jas, jaket, topi, sepatu, dan tas.

Bisa dipastikan, zat pembersih yang membutuhkan air untuk melarutkannya tidak mengandung PERC atau PCE. Namun kalau pelarutnya tidak menggunakan air, besar kemungkinan mengandung PERC atau PCE. Di balik tawaran kemudahannya, PCE sesungguhnya amat berbahaya bagi makhluk hidup:

* Kemungkinan PCE masih melekat di barang-barang yang di-dry-clean jelas ada. Sayangnya, partikel PCE ini tidak bisa ditangkap oleh pancaindra, bahkan yang sensitif sekalipun.

* Jika sampai termakan, terhirup, atau kontak dengan kulit, PCE dapat menimbulkan reaksi alergi, terlebih pada individu yang sensitif. Padahal kemungkinan terancam bahaya tersebut sangat besar. Tanpa disadari boleh jadi tubuh kita terkontaminasi PCE lewat hirupan napas maupun kontak langsung antara kulit dengan pakaian atau aksesori busananya yang terpapar PCE.

* Memang saat PCE masuk, tubuh akan memberikan perlawanan. Sekalipun tubuh menang, tukas Agus, "Bisa dipastikan akan terjadi kerusakan sel tubuh yang akibat selanjutnya tidak bisa dikontrol lagi. Dari sinilah berawalnya kanker."

* Akibat dari kontaminasi PCE dalam sel tubuh memang tidak selalu kanker. Kalau penetrasi zat itu tidak dalam, misalnya cuma di permukaan kulit, keluhan yang muncul adalah gatal-gatal. "Tapi jika sudah sampai ke dalam, apalagi sampai ikut aliran darah, kemungkinannya bisa gawat."

* PERC atau PCE bisa terbawa oleh darah menuju susunan saraf pusat dan menimbulkan gangguan keseimbangan dan koordinasi tubuh, merosotnya daya tahan tubuh maupun penurunan fungsi organ-organ tubuh. Sementara kalau sudah terlalu lama mengendap dalam tubuh, bisa memicu timbulnya kanker hati.
JIKA tetap harus memanfaatkan teknik dry-clean, Agus menyarankan kita untuk memperhatikan hal-hal di bawah ini:

* Pilih binatu yang memiliki suberdaya terampil, terlatih, dan menjalankan proses pencucian secara benar.

* Pilih binatu yang menggunakan mesin beserta peralatan penunjang yang benar-benar layak pakai serta telah lolos uji sertifikasi.

* Tanyakan dan bila memungkinkan lihat secara langsung proses pencucian maupun sertifikasi yang dimiliki si pengusaha dry-clean.

* Penggunaan bahan kimia yang sudah direkomendasi harus sesuai dengan petunjuk yang dilegalkan, baik dalam takaran maupun jenisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com