Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Energi Alternatif UKM Belum Sepenuhnya Didukung

Kompas.com - 22/10/2008, 19:41 WIB

JOMBANG, RABU - Penggunaan energi alternatif berupa briket energi biomassa yang terbuat dari sampah organik belum sepenuhnya didukung pemerintah pusat dan daerah. Hal itu terungkap dalam pengenalan dan pemanfaatan briket energi biomassa untuk sektor UKM se-Indonesia di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Jombang, Rabu (22/10).

Asisten Deputi Kemitraan dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, Herustiati, menyebutkan total APBN yang dianggarkan untuk program tersebut pada tahun ini hanya sekitar Rp 500 juta untuk enam wilayah provinsi se-Indonesia.

"Program ini baru dimulai pada 2008 sejak bulan September dan ditargetkan bisa menjangkau 240 UKM. Pada tahun 2009 kita rencanakan jumlah UKM yang bisa dikembangkan dengan briket energi biomassa ini bisa bertambah dua kali lipat, namun semua itu sangat tergantung APBN, termasuk dari APBD yang juga kita harapkan ada," ujarnya.

Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) DKI Jaya, Akhmad Syarbini, yang menjadi konsultan program tersebut menambahkan, briket energi biomassa yang berasal dari pemrosesan sampah organik memiliki nilai ekonomis sangat tinggi dan sesuai bagi UKM. "Harganya hanya Rp 750 per kilogram yang menghasilkan daya pembakaran yang lamanya setara dengan satu liter minyak tanah yang harganya mencapai Rp 4.000 per liter," kata Akhmad.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com