Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurihnya Sate Kemandoran

Kompas.com - 05/10/2008, 12:31 WIB

MEMASUKI Warung Sate Betawi Haji Suaip di Jalan Kemandoran I, Grogol Utara, Jakarta Barat, aroma harum daging kambing yang dibakar langsung menyergap hidung. Perut yang sedari subuh belum terisi pun langsung keroncongan.

Rabu (24/9) sekitar pukul 17.00, beberapa pembeli sudah menempati kursi dan meja di Warung Suaip. Mereka rupanya ingin berbuka puasa dengan menyantap sate di warung tersebut. ”Kalau datang mendekati magrib, saya khawatir kehabisan sate,” kata salah seorang di antara mereka.

Di depan meja mereka, tiga piring sate, tiga piring gulai, tiga piring nasi, setoples acar, dan beberapa gelas minuman sudah tersaji rapi. Aromanya menguap ke udara, tertangkap hidung, dan memicu keluarnya air liur. Sungguh ini godaan bagi orang yang sedang berpuasa.

Pada jam yang sama, sejumlah pembeli datang dan pergi mengambil pesanan sate atau gulai. Kebanyakan dari mereka membeli minimal dua porsi untuk dinikmati bersama keluarga di rumah. Ada pula yang membeli berporsi-porsi untuk sajian acara tertentu. ”Mereka memesan lewat telepon sejak pagi dan siang hari,” ujar Haji Suaip (57), Rabu sore.

Di luar bulan Ramadhan, warung sate yang buka mulai pukul 11.00 hingga 21.00 ini ramai pada jam makan siang. Pembeli harus rela antre sekadar untuk mencicipi satu porsi sate.

Sate Haji Suaip memang istimewa. Daging kambing yang disate terasa lembut dan pas matangnya. Dari sepuluh tusuk sate (1 porsi) yang saya santap sore itu, tidak ada satu tusuk pun yang dagingnya hangus.

Rasa satenya pun pas, tidak terlalu manis, terlalu asin, atau terlalu gurih. Pembeli rasanya tidak perlu menambah garam atau kecap. Cukup menambah air jeruk limau dan sambal bagi yang suka pedas.

Sate itu terasa lebih nikmat jika dibubuhi bumbu kacang yang gurih dan kental. Haji Suaip sempat membocorkan sedikit rahasia dapurnya. ”Saya menggunakan kacang tanah, kacang mete, dan kemiri untuk bumbu sate. Makanya, bumbunya gurih,” jelas dia.

Cara menyembelih

Keistimewaan lain, sate Haji Suaip sama sekali tidak berbau kambing meski bahan bakunya 100 persen daging kambing. ”Ada pelanggan saya yang tadinya sama sekali tidak doyan daging kambing, tetapi setelah mencicipi sate kambing saya jadi ketagihan,” kata Haji Suaip.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com