Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Saat Ajal Tiba?

Kompas.com - 25/09/2008, 16:11 WIB

PERISTIWA yang terjadi saat kematian masih menjadi hal misterius bagi banyak orang. Banyak mitos berkembang seputar kejadian yang dialami seseorang menjelang ajalnya tiba misalnya bayang-bayang akan masa lalu atau melihat secercah cahaya putih di ujung suatu terowongan gelap.

Hal seputar kematian sejak lama telah menarik perhatian para ilmuwan. Salah seorang peneliti kematian terkemuka dari Universitas Southampton Inggis, Dr. Sam Parnia, belum lama ini mengungkap beberapa temuan awal dari risetnya tentang kematian.    

Bersama rekannya dari  New York City's Weill Cornell Medical Center, Parnia memaparkan sejumlah temuan dari eksplorasi biologis mengenai fenomena OBE (out od body experience) atau keluarnya kesadaran dari jasad atau tubuh.

Riset bertajuk AWARE (AWAreness during REsuscitation) ini adalah kolaborasi data penelitan di 25 pusat layanan kesehatan di Eropa, Kanada dan Amerika Serikat. Pada penelitian ini yang akan dilakukan selama tiga tahun ini, Parnia melibatkan 1.500 pasien yang mengalami serangan jantung.

Salah satu poin penting dari temuan Parnia adalah kematian bukanlah sebuah kejadian atau momen yang spesifik. Kematian merupakan sebuah proses yang dimulai dengan terhentinya detak jantung, paru-paru yang lumpuh, kemudian fungsi otak yang sepertinya sedang rehat. Kondisi ini juga dikenal sebagai cardiac arrest atau dari sudut pandang biologis sama dengan kematian klinis.

Belum lama ini, majalah TIME mewawancarai Parnia untuk menjelaskan proyek penelitian tentang pengalaman OBE ini.  Berikut petikan wawancaranya :

Metode-metode apa saja yang akan digunakan Anda dalam memverifikasi seseorang mengalami keadaan yang disebut 'mendekati kematian' ?

Ketika jantung berhenti berdetak, tidak ada darah yang mengalir ke dalam otak Anda. Lalu yang terjadi adalah dalam waktu sekitar 10 detik aktivitas otak akan berhenti seperti yang Anda bayangkan. Walau masih diperdebatkan, sekitar 10 atau 20 persen dari mereka yang mengalaminya kemudian kembali ke kehidupan. Setelah peristiwa yang terjadi selama beberapa menit hingga satu jam itu mereka dilaporkan sadar kembali. 

Di sinilah kuncinya. Apakah ini nyata atau hanya sekedar ilusi? Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mengatakannya adalah memperoleh gambaran yang terlihat dari langit-langit atau di mana pun karena mereka mengklaim dapat melihat sesuatu dari langit-langit. Jika kita mendapatkan 200 hingga 300 orang yang semuanya dinyatakan meninggal secara klinis, dan kemudian mereka masih bisa kembali dan mengatakan apa yang dialami dan lihat dari gambaran tersebut, itu menegaskan bahwa keadaan sadar masih berlanjut meskipun otak tidak berfungsi.

Bagaimana proyek ini dikaitkan dengan persepsi masyarakat tentang kematian?

Kebanyakan masyarakat menganggap kematian adalah suatu kejadian atau momen - Anda hidup atau sudah meninggal. Inilah sebuah definisi sosial yang kita miliki.  Tetapi definisi klinis dari kematian yang kami gunakan adalah ketika jantung sudah berhenti berdetak, paru-paru berhenti bekerja dan sebagai konsekuensinya otak pun  berhenti berfungsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com