Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterkaitan Uli Kozok dengan Sastra Batak

Kompas.com - 22/09/2008, 20:53 WIB

Naskah itu sempat mengalami masa perang Belanda-Jepang, perang revolusi merebut kemerdekaan, sampai gempa bumi. Namun, kondisinya tetap seperti yang digambarkan Voorhoeve ketika Uli menemukannya di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. "Waktu itu saya sedang meneliti paleografi aksara surat di Sumatera," tutur Uli dalam dialog dengan peserta Ekspedisi Pamalayu di Kanagarian Siguntur Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, akhir Desember 2007.

Ia mengungkapkan, penulis naskah Tanjung Tanah adalah Dipati Kuja Ali, petinggi Kerajaan Malayu. Penulisan naskah itu diperkirakan saat Adityawarman memerintah Kerajaan Malayu atau sekitar abad XIV.

Nama perkampungan

Secara umum, naskah Tanjung Tanah berisi undang-undang yang mengatur kehidupan sehari-hari warga Kerinci serta denda yang
dijatuhkan kepada pelanggar. Ukuran denda masa itu bervariasi, mulai dari kupang, mas, tahil, hingga kati.

Tanjung Tanah adalah namasebuah perkampungan di Kerinci. Ditunjang dengan hawa yang memadai, sebab Tanjung Tanah terletak 800 meter di atas permukaan laut, naskah ini bertahan hingga ratusan tahun. "Waktu itu, tahun 2002, saya sudah menduga naskah ini dibuat sekitar abad XIV," katanya.

Sebagian besar pakar aksara dan sejarawan yang ditemui Uli meragukan pendapatnya. Mereka berprinsip tak ada naskah sebelum abad XV. Setahun setelah naskah ditemukan, ia kembali mendatangi pemilik naskah. Ia bermaksud meminta sedikit sampel kertas naskah untuk diuji di laboratorium.

Dari pemeriksaan di Rafter Radiocarbon Laboratory, Wellington, Selandia Baru, diperkirakan naskah itu berusia lebih dari 600 tahun.
Voorhoeve pun menduga naskah ini ditulis sebelum agama Islam sampai ke pelosok Melayu.

"Saya memperkirakan naskah ditulis pada masa kejayaan Adityawarman, sekitar tahun 1345-1377," ujarnya.

Aksara yang digunakan dalam naskah Tanjung Tanah juga unik karena tak menggunakan aksara Palawa, tetapi Pascapalawa. Dari penelitian Tokyo Restoration & Conservation Center, Oktober 2004, diperkirakan Sumatera sudah memproduksi kertas berbahan baku batang pohon Daluang (Broussonetia papyrifera Vent).

BIODATA
* Nama : Uli (Ulrich) Kozok
* Lahir: Hildesheim, Jerman,
         26 Mei 1959
* Istri: Febrina Marissa
* Anak :
  - Nina Handayani Kozok (16)
  - Aike Kowika Kozok (4)
* Pendidikan:
  - Ulrichsgymnasium (SMU) di
    Norden, 1979
  - MA Jurusan Bahasa dan Sastra
    Austronesia, Universitas Hamburg,
    Jerman, 1989
  - Selama kuliah di Jurusan Bahasa
    dan Sastra Austronesia, ia juga
    kuliah di Jurusan Arkeologi
    Universitas Hamburg
  - PhD Jurusan Bahasa dan Sastra
    Austronesia Universitas Hamburg,
    1994, predikat magna cum laude
* Pekerjaan:
  - 1988-1989 Dosen Luar Biasa
    Universitas Negeri Medan
   (dulu IKIP Medan)
  - 1990-1991 Dosen Tamu Universitas
    Sumatera Utara
  - 1993 Dosen Tamu di Carl V
    Ossietzky-University, Oldenburg,
    Jerman
  - 1994-2001 Dosen Bahasa dan
    Sastra Indonesia School of Asian
    Studies Universitas Auckland,
    Selandia Baru
  - 2001-sekarang Dosen Bahasa dan
    Sastra Indonesia di Fakultas Sastra
    dan Bahasa Universitas Hawaii di
    Manoa, AS
  - 2005-sekarang Ketua Departemen
    Bahasa dan Sastra Indonesia
    School of Language and Literature
    University of Hawaii di Manoa
* Publikasi:
  - Warisan Leluhur, Sastra Lama dan
    Aksara Batak, Kepustakaan Populer
    Gramedia 1999
  - Naskah Tanjung Tanah, Naskah
    Melayu Tertua, Yayasan Obor, 2007
  - On Reading The Not to be Read,
    artikel dalam buletin KITLV
  - The Seals of The Sisingamangaraja,
    Journal of South East Asian Studies,
    National University Singapore
* Aktivitas lain:
  Menggelar kursus bahasa
  Indonesia melalui situs
  www.bahasa.net/o nline
  dan www.laulima.hawaii.edu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com