Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Yudhoyono di Istana

Kompas.com - 20/09/2008, 07:04 WIB

INI kisah tentang regenerasi yang sedang bertumbuh dan berkembang secara alamiah menurut garis darah.

Kisah pun diawali dari kelahiran cucu pertama Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada 17 Agustus 2008 lalu. Ia bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono, anak pertama pasangan Kapten (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Larasati.

Almira yang dilahirkan melalui operasi caesar tepat pada peringatan Hari Ulang Tahun Ke-63 Kemerdekaan Republik Indonesia itu merupakan orang terbaru atau keenam dalam keluarga besar yang menyandang nama Yudhoyono di akhir namanya.

Meskipun nama keluarga tidak dikenal dalam budaya Jawa, sebutan Yudhoyono lalu menjadi seperti nama keluarga karena selalu melekat di bagian akhir nama anggota keluarga.

Bersama Almira yang sudah 40 hari setelah lahir tinggal di Istana Negara, Jakarta, terdapat enam Yudhoyono ”pendahulu”.

Mereka berturut-turut Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya, Ny Kristiani Herawati Yudhoyono, kemudian kedua putranya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. ”Penyandang” dua nama Yudhoyono terakhir adalah Annisa Larasati Agus Yudhoyono dan putrinya, Almira Tunggadewi Yudhoyono.

Namun, di luar hubungan keluarga besar dan garis keturunan biologis, ”yudhoyono-yudhoyono” lain mulai bermunculan. Hubungan keluarga dan biologis tak lagi jadi patokan. Ini masalah ideologis yang memang mulai melahirkan generasinya. Sebuah fenomena wajar yang kerap muncul dari tokoh mana pun yang dinilai memancarkan pesona dan kekaguman.

Di dalam lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta, ”yudhoyono” ideologis itu telah lahir setidaknya sejak empat tahun terakhir. Mudah mengenali mereka para yudhoyonois itu. Seperti para pengagum dan loyalis tokoh-tokoh lain, para yudhoyonois akan menjadi seperti ”pemain bertahan” dalam sepak bola ketika ada serangan dari siapa pun kepada orang yang dikaguminya itu.

Namun, yudhoyonois pun tampaknya ada tingkatannya. Ada yang loyalis sejati dan telah terbukti karena tempaan waktu. Ada yang mendadak menjadi loyalis karena sebuah keharusan atau setidaknya kepatutan. Alasan pragmatis biasanya menghinggapi yudhoyonois dadakan ini yang akan bisa berubah loyal kepada tokoh lain jika kepentingan pragmatisnya lebih terakomodasi.

Pemenang setiap perang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Target Penurunan Stunting Jadi 14 Persen, Jokowi: Saya Hitung Ternyata Tidak Mudah

Soal Target Penurunan Stunting Jadi 14 Persen, Jokowi: Saya Hitung Ternyata Tidak Mudah

Nasional
Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

Resmi Jadi Wapres Terpilih Pilpres 2024, Gibran Punya Harta Rp 25,5 M

Nasional
Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya selama Pilpres...

Momen Anies Baswedan Pamitan dengan Satgas Pengamanan yang Mengawalnya selama Pilpres...

Nasional
Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Titiek Soeharto Tersipu Saat Ditanya Kemungkinan Dampingi Prabowo

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Terima Kasih ke Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, Tapi Ruangannya Payah ...

Ceritakan Pengalaman Kunjungi Berbagai RSUD, Jokowi: Alatnya Puluhan Miliar, Tapi Ruangannya Payah ...

Nasional
DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

DPP PKB Gelar Karpet Merah Menyusul Kabar Rencana Kedatangan Prabowo

Nasional
Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Momen Prabowo Guncangkan Badan Anies Sambil Tertawa Usai Jadi Presiden Terpilih

Nasional
Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Prabowo: Saya Akan Berjuang untuk Seluruh Rakyat, Termasuk yang Tidak Memilih Saya

Nasional
PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Singgung Debat Capres yang Panas, Prabowo: Kita Tetap Satu Keluarga Besar

Nasional
Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Nasional
KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

KPK Sebut Hakim Itong Mulai Cicil Bayar Uang Denda dan Pengganti

Nasional
Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Tak Seperti PKB-PKS, Nasdem Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Resmi Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Sapa Anies-Cak Imin: Yang Saya Cintai...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com