Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Saksi Tragedi Monas Ancam Mengundurkan Diri

Kompas.com - 16/09/2008, 17:03 WIB

JAKARTA, SELASA - Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) mengancam akan menarik para saksi dalam kasus persidangan tragedi Monas pada tanggal 1 Juni 2008. Hal ini menyusul perlakuan para laskar Front Pembela Islam (FPI), yang sering mengintimidasi dan mengancam membunuh para aktivis AKKBB. Puncaknya, ketika Nong Darol Mahmada, aktivis AKKBB mengalami perlakuan kekerasan bahkan pelecahan seksual saat persidangan keempat kasus ini, Senin (15/9).

"Saat itu saya datang sebagai koordinator saksi, semenjak awal persidangan kami telah telah diintimidasi bahkan diancam dibunuh," kata Nong Darol Mahmada saat konferensi pers di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jakarta, Selasa (16/9).

Nong menambahkan, kejadian ini berawal ketika ia dipanggil Guntur, saksi korban dari AKKBB, untuk keluar ruang sidang. Saat itu, Guntur melihat tujuh orang laskar FPI berkeliaran keluar sidang bahkan dengan bebasnya turun naik gedung persidangan. Bersama Nong, Guntur melaporkan kejadian tersebut kepada Jamal Alkatiri, anggota Polres Jakarta Pusat. Tetapi Jamal menyangkal, bahwa tujuh orang tersebut merupakan pendamping, bukan tersangka.

Merasa kepentingan para saksi terancam, Nong menelepon jaksa untuk memastikan kepada polisi tersebut bahwa tujuh laskar tersebut merupakan terdakwa. Walaupun jaksa mengatakan iya, namun polisi tersebut malah merasa tersinggung sehingga terjadi percekcokan.

"Seketika itu , para laskar FPI mendekati kami dan membuat kami terpojok. Tiba-tiba salah satu orang memukul saya. Setelah itu, laki-laki lain menggerayangi pinggang dan perut saya, bahkan memukul perut saya. Kejadian kedua ini, saya ingat betul wajah pelakunya," ujar Nong.

Kejadian ini memang bukan yang pertama kali, hampir setiap persidangan para anggota AKKBB, khususnya para saksi tersebut mengalami tindakan yang tidak mengenakan. "Jika persidangan selanjutnya kami masih diperlakukan seperti ini, kami akan menarik semua para saksi. Memang hal ini jelas menguntungkan FPI, tetapi kami lebih mementingkan keselamatan teman kami. Mereka tidak boleh lebih jauh mengalami trauma fisik dan psikis," kata Nong. (C12-08)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com