JAKARTA, SELASA — Istri almarhum Munir, Suciwati, mengaku menjawab telepon dari Pollycarpus yang masuk ke ponsel Munir pada 2 September 2004, tepat 4 hari sebelum Munir berangkat ke Belanda, 6 September. Saat itu Munir tengah ke warung di dekat rumahnya dan ponselnya ditinggal di rumah.
Pada perbincangan tersebut, Suci menanyakan siapa Polly. Saat itu Polly menjawab bahwa ia adalah teman Munir yang bekerja di Garuda Indonesia dan berencana berangkat bersama Munir ke Belanda. "Dia (Polly) tanya, kapan Munir berangkat. Saya jawab hari Senin tanggal 6 September, sudah itu saja," kata Suci dalam kesaksiannya di persidangan kasus Munir dengan terdakwa Muchdi Purwopranjono di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (16/9).
Ketika Munir pulang, Suci menyampaikan telepon yang diterimanya. "Saat dibilang ada telepon dari Polly, almarhum bilang, ah itu orang aneh dan sok akrab," ujar Suci. Setelah mendengar respons Munir, Suci menyesal telah menyampaikan tanggal keberangkatan Munir kepada Polly. "Tapi, almarhum menenangkan saya dan bilang enggak apa-apa," katanya.
Sebelum itu, ternyata Munir pernah bertemu Polly di bandara saat ia akan berangkat ke Swiss, awal 2004. Saat itu, yang menurut Munir janggal dan aneh, Polly menitipkan sebuah surat kepadanya untuk diposkan di kantor pos di Swiss. "Almarhum bilang, aneh dia kan pilot, lagian enggak kenal ngapain titip surat untuk diposkan di Swiss," kata Suci.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.