Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suciwati Beberkan Teror yang Diterima Munir

Kompas.com - 16/09/2008, 12:22 WIB

JAKARTA, SELASA — Sebagai aktivis HAM yang vokal, almarhum Munir dan keluarganya kerap menerima teror yang berisi ancaman. Beberapa teror yang mereka alami dibeberkan istri almarhum, Suciwati, saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus pembunuhan Munir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (16/9), dengan terdakwa Muchdi Purwopranjono.

Pascameninggalnya Munir, Suci pernah menerima sebuah paket berisi kepala ayam, kaki ayam, dan (maaf) tahi ayam. Pada paket tersebut juga terdapat tulisan bernada ancaman, "Jangan melibatkan TNI dalam kasus Munir atau Anda akan bernasib sama". Paket itu diterima di rumahnya di daerah Bekasi dan kantor Munir di Kontras.

Sebelumnya, pada Agustus 2001, juga pernah dikirim paket berisi bom yang meledak meski dengan daya ledak rendah. Kemudian, 13 Maret 2002, kisah Suci, Munir juga menerima ancaman setelah kantor Kontras diserang sekelompok orang. "Secara fisik almarhum juga pernah hampir diserempet mobil. Ancaman lainnya sering kami terima lewat surat, telepon, dan SMS," kata Suci.

Berbagai teror tersebut dilaporkan Suci kepada kepolisian. Namun, tak ada tindak lanjut. Hanya kasus penyerangan kantor Kontras saja yang berujung di pengadilan dengan lima orang terdakwa. Saat ditanya kuasa hukum Muchdi, Luthfie Hakim, apakah ancaman-ancaman itu berasal dari Kopassus, Suci mengaku mendengar hal itu dari Munir.

"Mengenai ancaman itu dari Kopassus, saya dengar dari suami saya. Tapi kami tidak pernah mengekspos tentang teror yang kami terima," ujar Suci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com