Laporan wartawan Kompas.com Inggried Dwi Wedhaswary
JAKARTA, SENIN - Kabar akan disahkannya RUU Pornografi kembali menuai reaksi. Setelah sejumlah organisasi perempuan menyatakan penolakannya, dua fraksi di DPR, F-PDIP dan F-PDS juga melakukan hal yang sama.
Anggota Pansus RUU Pornografi asal F-PDIP, Agus Sasongko mengatakan, F-PDIP sudah keluar dari pembahasan RUU tersebut. Sepuluh anggota FPDIP dalam pansus tersebut tidak pernah lagi menghadiri pembahasan, sejak melakukan walk out pada 29 Mei 2008 lalu. "Sejak walk out 29 Mei, kami (F-PDIP) tidak pernah lagi ikut dalam pembahasan-pembahasan selanjutnya. Jadi, FPDIP tidak bertanggungjawab tentang RUU Pornografi," kata Agus dalam jumpa pers di press room Gedung DPR, Senin (15/9).
Informasi yang diperoleh Agus, pada tanggal 17 September pansus akan mengadakan sosialisasi di Kementerian Pemberdayaan Perempuan. Keesokan harinya, tanggal 18 September akan dilakukan penandatanganan draft RUU menjadi rancangan akhir. "Padahal uji petik belum selesai dilakukan," lanjut Agus.
Uji petik yang dimaksud, semacam sosialisasi. Sebelumnya, pansus sudah mengadakan uji petik di tiga daerah, yaitu Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Maluku. Sementara itu anggota pansus asal F-PDS Tiurlan Hutagaol menjelaskan alasan mundurnya F-PDS dari proses pembahasan RUU Pronografi. Ia mengatakan, dalam setiap pembahasan ia justru merasa risih.
"Selama kami ikut, malah risih karena perempuan pada hakikatnya menjadi korban. Banyak hal yang tidak terukur dalam RUU Pornografi ini. Maksud baiknya untuk mengatur akhlak. Tapi pada pelaksanaannya nanti justru memberi ruang untuk mengacak-acak masalah pribadi dan juga mengancam disintegrasi bangsa," kata Tiurlan. (ING)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.