JAKARTA, RABU — "Main mata" dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), itulah isu yang kini beredar soal kader Partai Golkar yang juga Gubernur Gorontalo Fadel Mohammad. Isu tersebut kontan membuat Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla meminta Fadel memilih, ikut Golkar atau pindah ke PDI-P.
"Ya, Golkar tegas saja. Harus satu kaki. Kalau memang (mau bergabung ke PDI-P) silakan saja. Kan, orang bebas kalau mau pindah ke partai lain. Akan tetapi, jangan di situ (PDI-P) dan jangan di sini (Golkar) berkampanye-nya," ungkap Jusuf Kalla ketika disinggung kemungkinan Fadel Mohammmad sudah "main mata" dengan PDI-P karena akan dijadikan pendamping Megawati Soekarnoputri.
Kalla mengungkapkan hal tersebut seusai dialog dengan kader dan caleg Partai Golkar serta penandatanganan prasasti peresmian renovasi gedung DPD Tingkat I Partai Golkar di aula Gedung DPD Tingkat I Partai Golkar di Jakarta, Rabu (20/8).
Sebelumnya, dalam pidato sambutannya saat peluncuran buku Reinventing Local Government karya Fadel, Jumat (8/8) di Bentara Budaya Jakarta, Sekretaris Jenderal PDI-P Pramono Anung secara terang-terangan "meminang" Fadel. Pramono menyatakan bahwa Fadel termasuk salah satu dari sejumlah orang yang dilirik untuk dijadikan pasangan Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan presiden mendatang.
Ditanya kemungkinan pindahnya Fadel ini akan menjadi cikal bakal perpecahan di Partai Golkar, Kalla menegaskan hal itu tidak akan terjadi. "Pasti-pasti, tidak akan terjadi," lanjut Kalla.
Tentang isyarat perpecahan yang disampaikan Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Surya Paloh sebagaimana disampaikan di sebuah media massa, Kalla menjamin itu tidak akan terjadi. "Pasti tidak. 100 persen tidak," katanya. (HAR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.