Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Jawa (Dulu) Kopi Kelas Dunia

Kompas.com - 20/08/2008, 11:06 WIB

Dalam Java a Travellers Anthology disebutkan, Wallace mengunjungi kebun kopi di Wonosalem di kaki Gunung Arjuna tidak jauh dari Surabaya. Wallace mengumpulkan spesimen burung merak di Wonosalem. Dalam jurnal yang diterbitkan tahun 1869 itu Wallace juga memuji-muji sistem pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang tetap mempertahankan keberadaan elite lokal di tingkat desa, para bupati, budidaya perkebunan kopi dan teh, keindahan alam, candi-candi Jawa yang lebih indah dari India dan peninggalan purbakala di Amerika Latin wilayah jajahan Inggris.

Eksotisme Jawa dikenal di dunia Barat, terutama lewat hasil buminya, yakni kopi. Widya Pratama menambahkan, kopi jawa dari jenis Arabica ataupun Robusta memiliki kualitas premium di dunia.  

Namun, biji kopi harus disimpan lima tahun untuk jenis Robusta dan delapan tahun bagi kopi Arabica untuk selanjutnya diproses demi mendapatkan rasa terbaik. Dari 100 kilogram biji kopi (berry) kering akan didapat sekitar 80 kilogram bubuk kopi yang bebas dari rasa masam. Memasak biji kopi jawa pun seharusnya menggunakan kayu bakar dari pohon karet dan disangray di dalam sebuah wadah berbentuk globe. "Sayang banyak pengusaha kopi jawa yang sekarang tidak mematuhi kaidah tersebut dan mengejar omzet belaka tanpa memedulikan mutu," kata Widya.

Demi membangkitkan kembali kejayaan kopi jawa, Widya mulai merintis penanaman kembali kopi di sekitar Pangalengan bermitra dengan petani lokal. Kopi jawa terbaik hanya dipanen setahun sekali. Dia menyayangkan hilangnya perkebunan kopi di Lembang dan sekitar Cadas Pangeran. Kini, perlahan tetapi pasti, pamor kopi jawa mulai dibangkitkan oleh pelaku bisnis meski jauh dari perhatian pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com