Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli Penuhi Panggilan Polisi

Kompas.com - 19/08/2008, 13:37 WIB

JAKARTA , SENIN - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli, akhirnya memenuhi panggilan Bareskrim Mabes Polri untuk diperiksa sebagai saksi, terkait aksi mahasiswa menolak kenaikan harga BMM yang berakhir anarkis di depan Gedung DPR dan di depan Kampus Universitas Atma Jaya pada 24 Juni.

Rizal Ramli diperiksa Bareskrim sebagai saksi Sekjen Komite Bangkit Indonesia (KBI)  Ferry Yuliantono yang telah ditetapkan sebagai tersangka otak dan penyandang dana aksi-aksi anarkis mahasiswa menolak kenaikan harga BBM.

Rizal Ramli datang ke Bareskrim sekitar pukul 10.10 WIB. Pemanggilan Rizal Ramli, Selasa (19/8), ini merupakan pemanggilan yang kedua. Pemanggilan yang pertama Rizal tidak datang karena berbarengan dengan agendanya meluncurkan buku dan mendeklarasikan diri sebagai calon presiden pada Pemilu 2009 mendatang.

Rizal Ramli yang  datang ke Bareskrim mengenakan stelan jam warna gelap yang dipadu dengan baju putih dan dasi warna merah, didampingi mantan Jubir Presiden Gus Dur, Adie Massardi. Sebelum masuk ke Bareskrim untuk menjalani pemeriksaan, Rizal menemui Kapolri terlebih dahulu.

"Saya ingin menemui Kapolri, menanyakan siapa yang menyuruh pemeriksaan ini, apakah Kepala BIN Syamsir Siregar, atau Presiden SBY, atau memang ada bukti-bukti lain," kata Ketua Komite Bangkit Indonesia (KBI) sesaat sebelum masuk ruang Kapolri.

Menurut pengakuan Rizal, sejak ia mendirikan KBI, muncul berbagai macam tuduhan yang diarahkan kepadanya, mulai dari dizalimi, ditekan-tekan, sampai dipecat dari posisinya sebagai Komisaris di PT Semen Gresik.

Ia juga yakin pemeriksaannya ini terkait dengan aktivitasnya yang berseberangan dengan kebijakan pemerintah SBY-JK yang dinilainya tidak pro rakyat. Rizal menekankan, kalau pemeriksaan ini hanya karena pesanan untuk membungkam perbedaan dan memberangus kebebasan berpendapat, berarti Polri ingin mengembalikan gerak jarum jam sejarah demokrasi ke titik nol lagi.

"Polri harusnya ingat, lembaga ini bisa otonom seperti sekarang ini merupakan buah perjuangan demokrasi," katanya.

Rencananya saat menemui Kapolri, selain mempertanyakan soal pemeriksaannya, Rizal Ramli juga akan menyerahkan bukunya yang baru diluncurkan pekan lalu. Tapi ia urung menyerahkan. Tidak diungkapkan alasan mengurungkan niat menghadiahi buku ke Kapolri Jedral Sutanto dan Wakapolri Komjen Makbul Padmanegara. Rizal juga tidak mengungkapkan apakah Kapolri menemuinya atau tidak, sebab ia masuk ke ruang Kapolri hanya sebentar, sekitar lima menit.

Sebelum memeriksa Ketua KBI, Bareskrim juga telah memanggil dan memeriksa Junir KBI Adie Massardi danWahab Talaohu, aktivis 1998, yang juga aktif di KBI. Kduanya diperiksan terkait dengan rekaman pertemuan para aktivis di Gedung PKBI, Keboyan Baru, Jakarta Selatan, bulan April 2008. Pemeriksaan ini untuk melengkapi berkas pemeriksaan Ferry yang masih dinyatakan P-18 atau belum lengkap oleh Kejaksaan Agung. (Persda network/sugiyarto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com