Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen PSIS Tidak Tahu Ada Pajak

Kompas.com - 15/08/2008, 14:42 WIB

Semarang, Kompas - Manajemen PSIS Semarang mengakui tidak mengetahui para pesepak bola wajib membayar pajak penghasilan. Akibatnya, Pemerintah Kota Semarang menegur manajemen PSIS karena belum membayar pajak penghasilan tahun 2007 sebesar Rp 2,157 miliar.

Manajer PSIS Semarang Yoyok Sukawi, Kamis (14/8) di Semarang, menjelaskan, baik manajemen maupun pemain tidak mengetahui kalau ada kewajiban bayar pajak.

"Sampai sekarang para pemain tidak mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Tiba-tiba datang teguran dari Badan Pemeriksa Keuangan pada Juli 2008," katanya.

Menurut Yoyok, ketidaktahuan itu karena kewajiban membayar pajak penghasilan merupakan urusan antara pemain dan pemerintah. Ia menyesalkan tidak ada pemberitahuan sejak awal dari pemerintah mengenai hal ini.

Yoyok mengatakan, pihak manajemen telah mengirim surat pemberitahuan kepada seluruh pemain lokal. Tagihan berlaku pula untuk pemain lokal yang sudah pindah ke klub lain.

"Selama pemain itu berkebangsaan Indonesia dan wajib membayar pajak tahun 2007, maka harus ditagih," ujar Yoyok. Ada sekitar 30 pemain lokal yang diwajibkan melunasi pajak tersebut.

Yoyok menyayangkan, peraturan yang jelas mengenai pajak penghasilan ini belum ada. Padahal, ketentuan pajak untuk setiap pemain sangat berbeda. Ia berharap ada sosialisasi mengenai tata cara dan ketentuan pajak yang jelas kepada atlet.

"Kalau perlu atlet juga perlu punya NPWP," tuturnya. Masalah itu menyebabkan manajemen PSIS dipanggil Pemkot Semarang untuk mempertanggungjawabkan tunggakan pajak tersebut. Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Ahmadi mengatakan, jumlah tunggakan pajak yang ditanggung PSIS sangat besar sehingga harus segera ditegur.

"Terbukti manajemen PSIS mengabaikan aturan mengenai pajak penghasilan atau PPh, yaitu Pasal 21," kata Ahmadi.

Ia menyatakan, ada dua kemungkinan penyebab tertunggaknya pajak, yaitu manajemen PSIS sengaja tidak membayar atau Pemkot Semarang tidak pernah menegur. Oleh karena itu, kondisi keuangan manajemen PSIS perlu diaudit lebih lanjut. (DEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com