Jogja Netpac Angkat Tema Perubahan Sosial

Yogyakarta, KOMPAS - Refleksi atas perjalanan reformasi di Indonesia dan perubahan sosial di kawasan Asia Tenggara menjadi benang merah dari film-film yang diputar dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival atau JAFF. Tema festival ”Metamorfosa” yang dijabarkan sebagai perubahan sosial ini tertuang dalam puluhan film yang diputar 9-13 Agustus di Yogyakarta.

JAFF yang berlangsung ketiga kalinya ini dibuka dengan pemutaran film Kantata Takwa karya Eros Djarot, Gotot Prakosa, dan Slamet Rahardjo Djarot di Taman Budaya Yogyakarta. Film ini mengisahkan perjalanan kelompok musik Kantata Takwa dengan lagu-lagunya yang sarat kritik sosial. Film ini mengajak penonton merenungkan betapa reformasi yang diperjuangkan dengan darah dan nyawa telah kehilangan gaung dan semangat awalnya.

Menurut Direktur JAFF Garin Nugroho, tema perubahan sosial dipilih karena dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kawasan Asia Tenggara mengalami perubahan sosial dan politik yang luar biasa.

”Hal itu memengaruhi proses penciptaan produk seni, termasuk film. Pengaruh ini akan terus berlangsung setidaknya untuk jangka waktu lima tahun ke depan,” katanya, Sabtu (9/8), dalam pembukaan JAFF di Yogyakarta.

Sesuai dengan tema, JAFF kali ini memilih film-film yang mewakili semangat penciptaan komunitas independen di Asia Tenggara. Film-film yang diciptakan secara personal mendapat prioritas tertinggi.

Saat membuka JAFF di Taman Budaya Yogyakarta, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, sinema merupakan dokumen kehidupan sosial. Setiap generasi bisa mendapat pelajaran berharga dari kisah kehidupan yang dituturkan dalam sinema.

Panitia JAFF juga bekerja sama dengan sejumlah komunitas seni di Yogyakarta untuk menampilkan kreasinya dalam Bedog Arts Festival dan Pasar Seni Tradisional. (ARA)