Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Bila Tidur Anda Berlebihan!

Kompas.com - 07/08/2008, 11:18 WIB

Hal lain yang dapat dilakukan bila Anda merasa oversleeping adalah melatih kebiasaan tidur yang sehat antara tujuh hingga delapan jam setiap malam.  Para ahli merekomendasikan untuk selalu menjaga dan mempertahankan jadwal waktu tidur dan bangun pagi setiap hari . Hidari pula penggunaan kafein dan alkohol sebelum waktu tidur. Berolahragalah secara teratur dan membuat tempat tidur selalu nyaman yang membuat tidur menjadi kondusif  sehingga membantu Anda memenuhi kebutuhan tidur setiap hari.

Kondisi medis berkaitan dengan oversleeping

Diabetes. Riset di  AS  melibatkan ribuan partisipan menunjukkan adanya hubungan antara tidur dan risiko diabetes. Orang yang tidur lebih dari sembilan jam setiap malam berisiko 50 persen lebih besar mengidap diabetes ketimbang mereka yang tidur tujuh jam setiap malam.  Peningkatan risiko ini  juga tampak pada mereka yang tidur kurang dari lima jam. Peneliti mengindikasikan oversleeping dapat menjadi kondisi yang meningkatkan risiko diabetes.

Obesitas. Tidur terlalu lama juga dapat membuat berat badan Anda berlebihan.  Sebuah riset menunjukan mereka yang tidur selama sembilan hingga 10 jam setiap malam 21 persen berisiko lebih besar mengalami obesitas dalam kurun waktu enam tahun ketimbang mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam.

Sakit kepala. Untuk mereka yang rentan sekit kepala, tidur lebih lama dari biasanya pada saat weekend atau liburan dapat menimbulkan rasa sakit pada kepala. Para ahli percaya bahwa oversleeping berpengaruh pada neurotransmitter tertentu dalam otak, termasuk serotonin. Orang yang tidur lama di siang hari dan mengacaukan pola tidur malamnya juga terbukti sering mengalami sakit kepala pada pagi hari.

Sakit punggung. Ada kalanya dokter menyarankan Anda untuk lebih rebahan di tempat tidur bila ada keluhan sakit punggung . Anda juga perlu membatasi program latihan ketika mengalami sakit  punggung sehingga saran ini tentu membuat waktu tidur menjadi bertambah. Namun para dokter sekarang telah menyadari pentingnya mempertahankan level aktivitas bagi kesehatan. Mereka bahkan merekomendasi untuk menghindari tidur lebih lama dari biasanya jika memungkinkan.

Depresi. Meskipun insomnia lebih sering dikaitkan dengan depresi ketimbang oversleeping,  sekitar 15 persen penderita depresi mengalami tidur yang berlebihan.  Inilah yang diduga membuat depresi semakin buruk karena kebiasan tidur yang teratur sangat penting dalam proses pemulihan.

Penyakit jantung  Riset Nurses' Health yang melibatkan  72.000 wanita menunjukkan wanita yang tidur 9 hingga 11 jam setiap malam 38 persen berisiko lebih besar mengalami penyakit jantung koroner ketimbang mereka yang tidur delapan jam. Penelitian ini tidak mengungkap alasan akan hubungan antara oversleeping dengan sakit jantung.

Kematian.  Banyak riset mengungkapkan bahwa mereka yang tidur sembilan jam atau lebih  di malam hari secara signifikan memiliki rata-rata kematian lebih tinggi ketimbang mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam. Tidak ada alasan spesifik dari hubungan ini, namun peneliti menemukan bahwa depresi dan rendahnya status sosialekonomi berkaitan dengan tidur yang lebih lama. Mereka berspekulasi faktor-faktor ini berkaitan dengan peningkatan angka mortalitas pada orang yang tidur terlalu lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com