Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Tidak Sepatutnya Menutupi Studi Banding ke Swiss

Kompas.com - 07/08/2008, 06:50 WIB

JAKARTA, KAMIS - Forum Indonesia untuk Transparansi atau Fitra mengecam sikap anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR yang mencoba menutup-nutupi kegiatan studi banding ke Swiss dengan mengatakan sedang melakukan kunjungan daerah. Sikap itu merupakan kebohongan publik.

Tindakan itu juga dinilai bisa makin memperburuk citra DPR di mata masyarakat. Padahal, citra lembaga legislatif kini sudah kian buruk, setelah sejumlah anggota DPR tertangkap karena terlibat kasus korupsi. "Pimpinan DPR harus merekomendasikan Badan Kehormatan DPR untuk segera melakukan pemeriksaan," kata Arif Nur Alam dari Fitra, Rabu (6/8) di Jakarta.

Di sisi lain, partai politik, tempat asal anggota DPR yang pergi itu, juga harus serius menunjukkan kepada publik bahwa mereka tak melindungi anggotanya yang terlibat dengan kasus ini. Cara yang bisa ditempuh adalah tidak memasukkan lagi anggota DPR itu dalam daftar calon legislatif pada Pemilu 2009.

Menurut pemantauan Fitra, kegiatan studi banding sesungguhnya juga banyak dilakukan jajaran eksekutif, selain legislatif. Kegiatan ini hanya memboroskan anggaran karena hasilnya tak bisa dipertanggungjawabkan kepada publik.

Berdasarkan data Fitra, perjalanan dinas ke luar negeri di DPR terus meningkat tajam. Anggaran tahun 2005 ke tahun 2006 naik 50 persen, dari Rp 23,5 miliar menjadi Rp 34,5 miliar. Kenaikan tahun 2006 ke tahun 2007 sebesar 50 persen, dari Rp 34,5 miliar menjadi Rp 53,1 miliar.

Kegiatan resmi

Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Shaleh, ketika dikonfirmasi, menegaskan bahwa kunjungan Panitia Kerja Rancangan Undang-Undang Palang Merah ke Swiss ataupun ke Lebanon, yang akan dilakukan pekan depan, merupakan kegiatan resmi DPR. Kegiatan itu sepengetahuan Ketua DPR Agung Laksono pula. "Bukan studi banding, tetapi kunjungan ke luar negeri," ujar Nining.

Azlaini Agus dari Fraksi Partai Amanat Nasional yang juga ikut rombongan ke Swiss saat dikonfirmasi melalui telepon menegaskan, kegiatan ini sama sekali tidak ditutup-tutupi. Ia sama sekali tak mengetahui keterangan pimpinan rombongan yang menyebutkan sedang melakukan kunjungan ke daerah. "Keberangkatan Panitia Kerja Rancangan Undang-Undang Palang Merah ke Swiss ini sudah direncanakan sejak lama," tuturnya.

Ketua Fraksi Partai Golkar (F-PG) DPR Priyo Budi Santoso, ketika dikonfirmasi, belum mengetahui ada anggotanya yang pergi ke luar negeri. Sekitar delapan bulan lalu ia memang pernah mengeluarkan surat yang isinya melarang anggota F-PG untuk studi banding ke luar negeri. ”Nanti saya akan cek apa yang terjadi,” katanya.

Agung Laksono selaku Wakil Ketua Umum Partai Golkar, seusai kunjungan kerja ke Bangkalan, Jawa Timur, 10 Januari 2008, juga pernah menyatakan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar melarang anggota F-PG DPR dan DPRD bepergian ke luar negeri dalam kurun waktu 2008 hingga 2009. (SUT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
 Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Nasional
Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Nasional
Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com