Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Alasan Pria Ogah Ngeseks

Kompas.com - 28/07/2008, 16:28 WIB

BUKAN rahasia lagi kalau seks adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Dibandingkan wanita, pria disebut-sebut lebih agresif dan selalu mudah untuk mengatakan YA saat diajak ngeseks. Bahkan ada pula yang mengklaim kaum Adam selalu menginginkan seks selama kesempatan itu ada. Namun benarkah demikian?

Jawabannya adalah SALAH.  Buktinya, tak sedikit wanita uring-uringan karena pasangannya tiba-tiba emoh dan mengelak dengan beribu alasan saat diajak bermesraan di atas ranjang. Ada apa sebenarnya dengan Si Dia? Bukankah pria selalu semangat ketika diajak ngeseks?"

Pertanyaan-pertanyaan itu pasti muncul dan berpotensi mengundang kesalahpahaman. Apalagi bila didasari anggapan keliru bahwa kebanyakan pria cenderung mau menghabiskan waktunya untuk seks selama ia bisa mendapatkannya.

Nah, supaya Anda tak ikut terjebak dengan anggapan yang salah. Konsultan seks Louanne Cole Weston, PhD, membeberkan sepuluh poin mengapa seorang tak bergairah dan menolak saat diajak berhubungan seks :

1. Terapi obat-obatan. Penggunaan jenis obat-obatan antidepresan (tipe SSRI) dan antihipertensi (obat darah tinggi) seringkali dipersalahkan karena dapat membuat pria menjadi tidak bergairah dalam aktivitas seksual. Obat-obatan ini juga bahkan diklaim menyebabkan disfungsi seksual.

2. Kurang tidur.  Ketika seorang pria dalam usia belasan tahun atau dua puluhan, kesempatan untuk melakukan seks seringkali mengalahkan keinginannya untuk tidur. Ini juga sering terbukti ketika seorang pria baru menikah atau menjalin hubungan serius dengan wanita.  Tetapi seiring bertambahnya usia dan lamanya suatu hubungan, seks akan mulai kehilangan sifat alamiahnya. Istirahat yang berkualitas pada malam hari tentu akan lebih dipertimbangkan.

3. Kadar hormon. Stimulan fisiologis paling penting dari dorongan seksual adalah hormon testosteron. Banyakan pria keliru ketika libido atau gairah dirasakan turun, merasa langsung memutuskan menjalani tes darah untuk menghitung kadar testosteron total. Meskipun informasi itu akan menarik karena dapat mengetahui gambaran kadar hormon laki-laki secara umum, tetapi mengetahui kadar testosteron bebas akan lebih relevan untuk mengukur seberapa besar gairah seorang pria. 

Selain itu, hadirnya kadar prolaktin dan SHBG (sex hormone binding globulin) dalam tubuh juga dapat menekan hasrat seksual kaum Adam. Oleh karena itu, ketika alasan hormonal dicurigai sebagai penyebabnya, ada baiknya seorang pria melakukan tiga jenis pemeriksaan : testosteron bebas, prolaktin, SHBG, dan total testosteron.
 
4. Masalah Identitas. Ketika pria merasa tidak yakin akan peranannya dalam dunia ini, gairah atau hasrat melakukan seks bisa surut. Depresi memang berhubungan dengan masalah ini, tetapi tidak selalu. Masalah identitas bisa muncul ketika seorang pria : menghadapi problem pekerjaan, menghadapi kematian anggota keluarga yang sangat penting, lemah dan terguncang akan keyakinannya yang pernah dipegang teguh, mempertanyakan orientasi seksual dirinya, dan lain-lain.

5. Padamnya sejumlah aspek seksualitas. Beberapa pria akan menghindari aktivitas seks ketimbang harus melakukan hubungan intim yang tak memuaskan mereka. Kurangnya pemenuhan ini bisa berkaitan dengan hal-hal spesifik yang dilakukan pasangan saat berhubungan seks atau pengalaman yang dirasakannya dengan tubuh pasangan. Pria bisa merasa dirinya dikritik atau diperlakukan secara tidak adil.  Pria juga mungkin punya ketertarikan seks yang ia pahami atau pun ketakukan-ketakutan akan pasangan yang tidak terungkapkan.

6. Perselisihan dengan pasangan. Ketika muncul masalah interpersonal di antara pasangan, kebanyakan pria akan menghindari seks atau cukup dengan menolak ajakan pasangan. Beberapa pria menghukum pasangan dengan tidak memberi kesempatan berhubungan intim, namun ada pula yang tidak hanya menganggapnya sebagai suatu hukuman. Mereka hanya tidak dapat mengumpulkan perasaan seksual ketika ada konflik yang belum terselesaikan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com