Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditentukan di Mataraman

Kompas.com - 24/07/2008, 00:56 WIB

Menguatnya dukungan terhadap pasangan Sutjipto-Ridwan Hisjam atau SR, yang diunggulkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P, menjelang saat pencoblosan diperkirakan menyedot potensi suara untuk kandidat lainnya. Suara untuk pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf atau Karsa, Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono atau Kaji, dan Soenarjo-Ali Maschan Moesa atau Salam diprediksi terpengaruh oleh meningkatnya soliditas massa PDI-P menjelang pencoblosan pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur itu.

Di wilayah Mataraman, yang melingkupi Kabupaten Ngawi, Nganjuk, Magetan, Kediri, Madiun, Trenggalek, Pacitan, Blitar, Ponorogo, dan Tulungagung, pasangan SR diprediksi memperoleh dukungan paling banyak, yang pada akhirnya menentukan perubahan komposisi dukungan kandidat secara keseluruhan. Wilayah ini tidak saja membuat SR menempati posisi ketiga dari lima pasangan kandidat yang berlaga dalam pemilihan gubernur-wakil gubernur (pilgub) Jatim, tetapi juga menggeser dominasi pasangan Salam.

Dalam rangkaian jajak pendapat Litbang Kompas sebelumnya, posisi Salam selalu unggul di wilayah Mataraman. Bahkan, wilayah ini menjadi benteng terakhir pertahanan Salam untuk menahan ekspansi dari dua pasangan lainnya, Karsa dan Kaji. Kalau pada jajak pendapat bulan Maret pasangan Salam tercatat masih menguasai Mataraman, Mataraman Pesisir (Kabupaten Tuban, Lamongan, dan Bondowoso) serta wilayah Arek (Kota Surabaya, Malang, Sidoarjo, Gresik, dan Kabupaten Jombang), pada jajak pendapat terakhir (15 Juli 2008) hanya di wilayah Mataraman kekuatan Salam masih bisa bertahan. Itu pun dalam kondisi terus mengalami penurunan.

Melejitnya dukungan untuk SR di wilayah Mataraman menunjukkan bahwa PDI-P cukup efektif menggalang dukungan di wilayah basis massanya. Mayoritas suara PDI-P untuk Jatim dalam Pemilu 2004 diperoleh di wilayah Mataraman (30 persen). Hasil prediksi Kompas-SCTV menunjukkan bahwa SR memperoleh 27,73 persen. Secara keseluruhan, suara PDI-P di Jatim dalam pemilu lalu adalah 21 persen dan hasil prediksi Kompas menunjukkan pasangan ini mencapai dukungan suara 22,19 persen. Meskipun tidak dapat mencapai suara tertinggi, soliditas PDI-P di wilayah Jatim cukup jelas terlihat.

Seimbang

Pasangan Karsa dan Kaji yang sejak awal diperkirakan bersaing ketat ternyata memang imbang baik di level Jatim maupun di sejumlah tlatah (wilayah budaya). Terutama di wilayah Madura dan Pandalungan (Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso hingga Situbondo), pasangan Karsa dan Kaji bersaing ketat. Di Madura, misalnya, hasil prediksi menunjukkan bahwa Kaji memperoleh 28,54 persen dan Karsa 32,09 persen. Di wilayah Pandalungan, Kaji memperoleh 29,85 persen dan Karsa 29,38 persen.

Suara untuk Kaji tampak lebih menonjol di wilayah Arek. Di sini suara untuk pasangan Kaji mencapai 27,33 persen, mengalahkan Karsa yang 22,54 persen. Sebaliknya, Karsa paling kuat di wilayah Madura.

Di wilayah Banyuwangi, yang dipengaruhi budaya Osing, Madura, Bali dan Jawa, kekuatan setiap kandidat, kecuali Achmady-Suhartono (Achsan), relatif berimbang. Di sini Kaji memperoleh 24,3 persen, Karsa 25,7 persen, Salam 21,38 persen, SR 24,17 persen, dan Achsan 4,42 persen.

Dengan perolehan suara total dari 400 tempat pemungutan suara (TPS) sampel untuk prediksi, Karsa yang meraih 25,51 persen dan Kaji 25,36 persen, maka sulit dinyatakan bahwa Karsa lebih unggul daripada Kaji. Di dalam hitungan margin error sekitar 1 persen yang ditetapkan Litbang Kompas, maka suara untuk kedua pasangan itu relatif seimbang. Namun, bisa dipastikan kedua pasangan inilah yang bakal melaju ke putaran kedua. Suara untuk tiga pasangan lainnya signifikan berbeda dan berada di bawah kedua pasangan di atas. Pasangan SR memperoleh 22,19 persen, Salam 19,39 persen, dan Achsan 7,55 persen. Meski demikian, persentase perolehan itu sifatnya baru prediksi atas dasar metode pengambilan sampel. Hasil akhir tetap ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jatim.

Hasil prediksi Kompas-SCTV didasarkan atas penghitungan cepat terhadap 400 sampel yang tersebar di 38 kabupaten/kota. Sampel TPS diambil dengan metode acak sistematis proporsional. Dengan tingkat kepercayaan 99 persen, simpangan terhadap hasil resmi KPU Jatim diperkirakan berada di kisaran 1 persen.

Proses pilkada

Hasil pemantauan di lokasi TPS sampel menunjukkan bahwa proses pilkada di Jatim berjalan aman. Meski demikian, diperkirakan masih terdapat ketidakberesan atau potensi kecurangan pada sekitar 6,8 persen pada proses penghitungan suara. Pada 6 persen TPS juga terdapat protes oleh pihak-pihak tertentu atas hasil penghitungan suara.

Yang menarik, saksi dari pihak Kaji paling jarang terlihat dibandingkan saksi dari calon-calon lainnya. Hanya 64,5 persen dari total TPS sampel yang dihadiri oleh saksi dari pasangan Kaji. Sementara itu, paling tinggi tercatat saksi dari pasangan SR yang didukung oleh PDI-P (91,8 persen). (Bambang Setiawan/ Litbang Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com