Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kosmetik dari Masa ke Masa

Kompas.com - 23/07/2008, 13:23 WIB

"Wanita tanpa kosmetik bagaikan sayur tanpa garam." Plautus, Filsuf dari Roma.

Untuk bisa tampil cantik dan menarik tampaknya merupakan bagian yang sangat penting bagi kodrat seorang perempuan. Itu sebabnya sejarah mencatat kosmetik telah digunakan sejak berabad-abad lampau meski bentuk kosmetik kuno berbeda dengan masa sekarang. Pada zaman kuno, kosmetik digunakan untuk berbagai tujuan: ritual agama, meningkatkan kesehatan, dan menambah aura kecantikan.
Bila selama ini kita selalu bicara tentang bagaimana cara menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan dengan berbagai alat kosmetik yang kita miliki, rasanya tak ada salahnya bila sekarang kita sejenak menyusuri lorong waktu untuk melihat sejarah kosmetik dari zaman Mesir kuno.

10.000 SM
Pada masa ini pria dan wanita di Mesir memakai minyak beraroma wangi untuk membersihkan dan menghaluskan kulit mereka serta menghilangkan bau badan. Kosmetik merupakan bagian yang penting dalam kebersihan dan kesehatan orang-orang Mesir kuno. Mereka sudah menggunakan minyak dan krim untuk melindungi kulit dari udara panas dan angin dingin. Sari bunga lavender, lili, rosemary, mawar, minyak zaitun, dan minyak avokad, merupakan bahan dasar yang sering mereka pakai untuk membuat parfum yang dipakai dalam ritual agama.

 
3.000 SM
Orang-orang China mulai mewarnai kuku mereka dengan getah, lilin, gelatin, juga telur. Setiap warna mewakili tingkatan sosial tertentu. Hanya kalangan kerajaan saja yang diizinkan memakai warna-warna terang pada kuku mereka.

Sementara itu, wanita-wanita Yunani melukisi wajah dengan pensil putih dan memakai pemerah pipi dari sari warna mulberries. Penggunaan alis mata palsu dan rambut palsu juga dianggap fashionable pada masa itu.

1.500 SM
Masyarakat China dan Jepang pada masa ini menggunakan bedak beras untuk memutihkan wajah mereka. Bentuk riasan lainnya antara lain alis mata dicukur, gigi dilapis emas, dan rambut diberi warna henna.

1.000 SM
Orang-orang Yunani memutihkan kulit mereka dengan kapur atau bubuk bedak, serta menambahkan lipstik yang dibuat dari tanah liat sehingga menghasilkan warna oranye atau kuning tua.

100 M
Pada masa ini, orang mulai mengenal kosmetik untuk menutupi kekurangan. Di Roma,  tepung gandum dan mentega dipakai untuk menutupi jerawat. Sementara itu kuku mereka dicat menggunakan darah dan lemak lembu. Sebagai tambahan, tradisi mandi lumpur juga mulai populer di kalangan masyarakat Roma.

1.300 M
Pada zaman pemerintahan Ratu Elizabeth di Inggris, mencelup rambut menjadi warna merah menjadi tren. Wanita dari kalangan atas menggunakan putih telur di wajah mereka untuk menciptakan warna kulit pucat.

1.500-1.600 M
Wanita di Eropa mulai menggunakan berbagai produk untuk mencerahkan kulit, termasuk memakai cat! Ratu Elizabeth 1 dikenal sebagai pengguna timah putih yang membuat penampilannya terkenal sebagai the Mask of Youth. Rambut pirang pada masa ini juga sangat disukai, mereka juga mulai mengenal pewarna rambut yang dibuat dari campuran sulfur hitam, tawas, dan madu. Cara pakainya, dioleskan di rambut lalu agar zat-zat pewarna bekerja mereka harus berjemur di bawah matahari.

1.900 M
Pada masa pemerintahan Raja Edward, muncul tuntutan agar wanita-wanita tampil semuda mungkin. Meski tidak terbuka, penggunaan kosmetik pada masa ini mulai meningkat. Salon kecantikan juga sangat populer. Tapi karena tak mau mengakui adanya kebutuhan agar tampil awet muda,biasanya para wanita datang ke salon lewat pintu belakang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com