Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyuluhan Deteksi Dini Kanker Anak

Kompas.com - 15/07/2008, 19:24 WIB

Kasus kanker pada anak-anak mungkin belum menjadi perhatian besar di Indonesia.  Padahal, di tanah air diperkirakan ada sekitar 9.000 anak menderita kanker setiap tahunnya. Meski mematikan, kanker pada anak dapat diupayakan sembuh jika ditemukan lebih dini dan diobati dengan cepat dan tepat. Namun banyak orang tua yang belum menyadari tentang gejala-gejala awal penyakit kanker tersebut.

Menyadari pentingnya deteksi dini kanker pada anak khususnya leukemia dan retinoblastoma, Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) dan Koalisi untuk Indonesia Sehat (KuIS) telah menjalankan kampanye terpadu berbasis komunitas. Program yang dinamai May Child Matters (MCM) ini telah dimulai sejak Mei tahun lalu dan akan berakhir bulan Juli ini.

Project Officer Program MCM Yayasan Kanker Indonesia, Melissa Luwia, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (15/7), menyatakan kampanye ini memfokuskan pada dua jenis kanker yang paling sering dijumpai pada anak di Indonesia yakni  kanker darah (Leukemia) dan kanker bola mata (retinoblastoma).

"Dari sekitar 10 jenis kanker yang banyak diderita anak-anak, kasus kanker darah (Leukemia) dan kanker bola mata (retinoblastoma) paling tinggi. Jika ditemukan lebih dini dan diobati dengan cepat dan tepat. Kanker pada anak ini dapat diupayakan sembuh," ungkapnya.

Untuk itulah, lanjut Melissa,  lewat kampanye yang didukung International Union Against Cancer (UICC) dan Sanofi Aventis ini diharapkan masyarakat bukan saja mendapat informasi akurat tentang kanker anak, namun juga  diberi panduan tentang pengobatan, rujukan ke rumah sakit serta cara mendapatkan bantuan dana pengobatan.

"Fokus program ini adalah kalangan masyarakat miskin di perkotaan dan program MCM telah dijalankan dengan mencakup 10 kelurahan di Jakarta, yakni enam wilayah di Jakarta Utara dan empat wilayah di Jakarta Barat," papar Melissa.

Selain memberi penyuluhan langsung kepada para orang tua yang memiliki anak balita, bentuk nyata dari program MCM adalah membentuk kelompok dukungan peduli kanker pada anak serta memberi pelatihan kepada tenaga kesehatan di Puskesmas, mulai dari doker, petugas kesehatan dan kader. 

Sementara itu, Parulian Simanjuntak dari Koalisi untuk Indonesia Sehat (KuIS) menyatakan setelah setahun berjalan, program MCM cukup memberikan hasil nyata di masyarakat.

"Ada beberapa hasil yang bisa dilihat antara lain meningkatnya pengetahuan komunitas akan pengenalan dini kanker pada anak khususnya leukimia dan retinoblasma.  Model kampanye ini seharusnya melibatkan mitra yang lebih banyak dengan cakupan daerah lebih luas,"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com