JAKARTA, SENIN - Kartun One Piece yang ditayangkan Global TV dikategorikan Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI sebagai satu dari empat tayangan televisi yang bermasalah. Selain One Piece, tiga program lain, yaitu Xtravaganza, Ngelenong Yuk, dan Suami-suami Takut Istri yang tayang di Trans TV juga dikategorikan sama.
Namun, hingga mendekati sepekan dikirimkan surat teguran, Global TV belum memberikan responsnya. "Untuk kartun One Piece kita masih tunggu bagaimana tanggapannya. Surat teguran sudah dikirimkan seminggu yang lalu. Mudah-mudahan ada tanggapan dari Global terhadap teguran atas penayangan One Piece," ujar Ketua KPI Fetty Fajriati di Jakarta, Senin (14/7).
Kartun tersebut dalam analisis KPI menayangkan hal-hal yang tak seharusnya ditonton anak-anak karena mengandung unsur kekerasan. "Kita minta disensor. Tidak bisa kita membiarkan anak menonton darah yang menetes, kemudian ada pembunuhan juga disitu," katanya.
Sementara itu, Trans TV yang tiga programnya mendapatkan teguran sudah menindaklanjuti dengan meminta penjelasan KPI atas peringatan yang diterima. Dipimpin Ishadi SK, kata Fetty, tim Trans TV sudah berjanji akan memperbaiki dan menghindarkan adanya adegan yang tak pantas dalam program siarannya.
Tayangan Xtravaganza pada tanggal 10 Mei 2008 lalu menjadi sorotan KPI. Sebab, ada adegan ciuman bibir antara dua pelakon yang sama-sama berjenis kelamin pria. "Adegan seperti itu (ciuman) kan tidak pantas kalau ditayangkan secara vulgar di televisi. Produser Xtravaganza memang mengakui bahwa ada ketidaksengajaan. Tapi, itu kan bukan suatu pembenaran. Kita meminta untuk hati-hati. Mereka berjanji untuk mengadakan perbaikan dalam isi siaran," kata Fetty.
Surat peringatan terhadap program Xtravaganza merupakan yang kedua kalinya. Jika sekali lagi hal-hal yang mengandung unsur kecabulan terjadi, KPI akan memberikan sanksi untuk menghentikan sementara penayangan Xtravaganza.
"Kami akan awasi terus. Kalau terjadi lagi, kita tidak tunggu 24 jam atau sehari langsung kirim teguran terakhir. Kalau belum ada perbaikan juga, program itu akan dihentikan sementara penayangannya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.