Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soekarwo, Pakde yang Murah Senyum

Kompas.com - 08/07/2008, 13:27 WIB

Laporan wartawan Kompas Nina Susilo

SOSOKNYA nyaris tidak lepas dari kopiah hitam, kacamata, kumis tebal, dan senyum hangat yang diumbarkan kepada orang yang sudah mengenalnya. Juga buat mereka yang baru mengenalnya. Barangkali orang lebih tahu nama panggilannya, Pakde Karwo, ketimbang nama aslinya.

Mungkin pula orang lebih mengenal brengose ketimbang ciri fisik lainnya. Begitulah sosok Soekarwo, yang diusung Partai Amanat Nasional dan Partai Demokrat, berpasangan dengan Saifullah Yusuf.  Sehari bersama Pakde sepertinya tak lepas dari senyumnya.

Jumat (6/6) silam. Sehari bersama Pakde Karwo dimulai dari sebuah rumah di Kompleks Ruko Landmark Surabaya, selepas pukul 09.00. Rumah di kawasan Panjang Jiwo itu digunakan sebagai kantor Pakde Karwo dan koordinator tim suksesnya, Martono, yang sudah berteman sejak kuliah dan sama-sama aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Tiba di kantor itu, Pakde yang berkemeja putih, bercelana warna gelap, serta memakai sepatu sandal hitam itu terlihat mengobrol dengan Martono. Agenda kegiatan hari itu perlu dipastikan. Apalagi ini menyangkut perhitungan berapa banyak suara masyarakat yang akan mendukung dalam pilkada Jatim.

Rokok A Mild disulut dengan cangklong gading hitam. Kacang garing melengkapi kudapan Pakde pagi itu bersama segelas kopi hitam. Sampai suatu saat seorang tim sukses datang membawa selebaran berisi janji politik singkat Soekarwo dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Pakde dan Gus Ipul perlu menandatanganinya sebelum selebaran diperbanyak dan disebarkan ke masyarakat.

Setelah menandatangani selebaran itu dan menelepon Gus Ipul, Pakde bekerja di lantai dua bersama stafnya dari kantornya dulu. Menurut Pakde, masih ada saja berkas-berkas sisa masa kerja yang harus dicek.

Sekitar jam 11.00, lelaki kelahiran Madiun, 16 Juni 1950, ini kembali ke rumahnya di Kertajaya Timur untuk mengajak putranya, Ferdian Timur, menunaikan shalat Jumat di Asrama Haji Sukolilo.

Bertemu rektor

Pukul 13.00, diselenggarakan pertemuan dengan sekitar lima rektor perguruan tinggi Islam (swasta). Pertemuan tertutup dilakukan di Restoran Forum. Jabat tangan hangat disertai rangkulan menyertai setiap perjumpaan Pakde dengan para pejabat kampus tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com