Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhartono, Sedikt Tidur Banyak Bekerja

Kompas.com - 07/07/2008, 16:09 WIB

Selesai mengitari 84 stan di Kampung Ilmu, Suhartono mendengarkan harapan pedagang yang diwakili Koordinator Paguyuban PKL Kampung Ilmu Budi Santoso dan Sekretaris Paguyuban Rasdian Awang. Para pedagang hanya menginginkan tidak ada lagi penggusuran. Selain itu, mereka juga menginginkan lokasi Kampung Ilmu bisa dibuat lebih nyaman, baik untuk pedagang maupun pengunjung.

Tanpa terasa, jam sudah menunjukkan angka 11.30. Suhartono bergegas ke Masjid Shirotol Mustaqiem di Jalan Pulo Wonokromo untuk shalat Jumat. Di hadapan jemaah, Suhartono juga menyampaikan visi misi calon kepala daerah Jatim pasangan Achsan (Achmady-Suhartono).

Seusai shalat Jumat, masih di Jalan Pulo Wonokromo, Suhartono mengunjungi rumah Caretaker DPC PKB Surabaya versi Gus Dur, Choirul Anam. Ia juga berdialog dengan takmir masjid, kader Fatayat NU,
Perempuan PKB, kader Pengurus Anak Cabang PKB Wonokromo, serta beberapa warga digelar seadanya.

Kampung Lumumba

Pada pukul 13.30, perjalanan dilanjutkan ke Kampung Lumumba. Kembali Suhartono kehilangan petunjuk arah dari tim sukses. Lokasi penyerahan buku tidak jelas. Setelah Samsul bertanya lokasi Kampung Lumumba kepada warga, Suhartono menyusuri rel kereta api. Kampung Lumumba dibangun di tepi rel di sekitar Jalan Jagir Wonokromo dihuni masyarakat yang umumnya berprofesi pemulung atau kuli bangunan. 

Sambil menunggu tim sukses dan warga berkumpul, Suhartono memesan segelas Milo panas di warung yang berada di tepian rel. Buku-buku yang dibeli di Kampung Ilmu diserahkan kepada warga. Tidak lupa Suhartono mengenalkan dirinya sebagai cawagub dan meminta restu dari warga.

Di Kampung Lumumba itu pula jenderal bintang satu ini memerhatikan betapa hidup masyarakat marginal sangat seadanya. Gubuk terbuat dari seng seukuran 2 meter x 2 meter merangkap tempat tidur dan naungan keluarga. Ada pula seorang kakek yang tidur di dalam gerobak berukuran 2 meter x 0,75 meter x 1 meter.

Bisa mengaji dan nyanyi

Sekitar pukul 15.00, Suhartono dan rombongannya makan siang di Rawon Nguling di Jalan Kutai Surabaya. Kegiatan berlanjut dengan rapat partai di Restoran Nur Pacifik Surabaya sampai 17.30. Selepas itu ia bersiap-siap untuk rekaman acara sosialisasi pilkada Jatim dengan televisi lokal pada pukul 19.00. Mandi dan shalat maghrib ditunaikan dahulu. Kemeja putih bergaris kini berganti kemeja hitam ditambah jaket kulit warna coklat.

Jam sudah menunjuk angka 19.00, tetapi acara belum mulai. Suhartono yang memantau acara dari lantai 3 memutuskan untuk memesan segelas capuccino dingin sebelum tampil ke panggung di lantai dasar. Hari itu hadir pula cagub Khofifah Indar Parawansa dan cawagub Ali Maschan Moesa serta anggota Komisi Pemilihan Umum Jatim Arief Budiman. Dalam dialog itu, Suhartono memaparkan visi misi dan menjawab beberapa pertanyaan audiens. Gaya bicaranya tegas khas tentara.

Dalam segmen tebak lagu, Suhartono berhasil menyebutkan judul lagu band Gigi, 11 Januari. "Saya ingat karena ada Januari, bulan saya lahir," ujarnya. Akhirnya ia pun didaulat untuk bernyanyi. Sambil bercanda, Suhartono sempat mengatakan menjadi pemimpin tidak bisa hanya mampu mengaji, tetapi juga bisa menyanyi.

Dialog sosialisasi baru berakhir menjelang pukul 22.00. Suhartono segera kembali ke kediamannya. Malam semakin larut. Pada pukul 23.00 ada pertandingan sepak bola Piala Eropa. "Nanti menonton pertandingan sambil tiduran saja," katanya. Pukul 02.00, ia menunaikan shalat malam.


KOMPAS Jawa Timur, Kamis, 26-06-2008. Halaman D

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com