Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afgan Kini Paling Favorit

Kompas.com - 06/07/2008, 08:47 WIB

Bagaimana mengukur tingkat popularitas penyanyi? Tidak ada parameter tunggal untuk itu. Kerap manggung di berbagai acara dan muncul di layar kaca belum tentu menjadi jaminan mutlak.

Bagaimana dengan album lagu yang laris terjual? Atau hasil penjualan nada sambung pribadi (ring back tone/RBT) yang menebalkan kantong?

Lantas siapa penyanyi Indonesia paling favorit? Litbang Kompas membuat survei melalui telepon pada bulan Juni lalu. Sebanyak 1.442 responden dipilih secara acak, berasal dari 33 provinsi di Indonesia. Tingkat pendidikan beragam, mulai dari lulusan sekolah menengah pertama hingga pascasarjana.

Enam bulan lalu, Litbang Kompas juga melakukan survei yang sama dan diturunkan untuk laporan akhir tahun 2007, dimuat pada Januari 2008. Nama-nama penyanyi serta grup band yang muncul enam bulan lalu ternyata hampir tidak berubah dibandingkan dengan survei Juni ini. Hanya saja, ada nama yang berada tetap pada posisinya, ada yang turun, dan ada pula yang naik, sedangkan jumlah persentase hanya ada dua hasil, naik dan turun. Responden yang diwawancarai pada survei kali ini berbeda dengan responden yang disurvei enam bulan lalu.

Di urutan penyanyi solo pria, nama Afgan pada enam bulan lalu belum muncul di dalam lima besar teratas, namun kali ini ia bercokol di urutan pertama perolehan suara. Posisi enam bulan lalu adalah Glenn Fredly, Ari Lasso, Rio Febrian, Chrisye, dan Delon.

Yang penting karya

Pamor Afgan Syahreza (19) dalam hitungan bulan meningkat pesat. Lagu single pertamanya, ”Terima Kasih Cinta”—yang berada di dalam album pertamanya bertitel Confession No 1—sampai saat ini masih terus terdengar di radio. Lagu itu menimpali single keduanya, ”Sadis”, yang juga berulang-ulang diputar di beberapa radio.

Popularitas, menurut Afgan, penting, tetapi bukan yang terpenting. Ia juga ingin dinilai karena musik dan karyanya, bukan karena gosip-gosip pribadi. Jika lagu serta musiknya bisa diterima masyarakat, secara otomatis ia akan populer.

Namun, lanjutnya, popularitas tidaklah menjamin ukuran keberhasilan di dalam bermusik. Orang bisa saja dikenal dan dekat dengan banyak orang, namun alasannya bisa bervariasi. Ya, bisa karena gosip itu tadi. ”Kalau aku, inginnya share kualitas kepada semua orang yang mendengar dan selanjutnya silakan dinilai. Aku ingin dikenal orang seperti almarhum Chrisye, yang bener-bener dikenang karya-karyanya,” papar pria kelahiran Jakarta, 27 Mei 1989 ini.

Bagi Afgan, yang harus disadari adalah kekuatan pada ciri khas vokalnya. Suaranya cenderung ”berat”, mendesah, dan ”keriting”. Ia lebih memilih dibilang berciri khas dibanding bagus. ”Kalau bagus, wah…, banyak penyanyi yang lebih bagus,” ujarnya beralasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com