Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukun Mesum Diduga Sihir Dua Gadis ABG

Kompas.com - 05/07/2008, 07:03 WIB

JAKARTA, SABTU - Gadis kembar berusia 17 tahun, Dewi Sri Endang Susilo Eni dan Dewi Sri Endang Susilo Ningsih, diduga disihir dukun mesum, Yusuf alias Yono (30), sehingga kabur dari rumah selama tiga bulan. Orangtua kembar Eni-Ningsih, Ny Kasitem (44), khawatir anaknya dinodai sang dukun.

Kasitem, warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, itu melaporkan ihwal kaburnya Eni-Ningsih ke Polsektro Jagakarsa. Kamis (3/7) malam, polisi menangkap ahli pengobatan alternatif itu di rumahnya di Kelapadua, Depok. Sedangkan Eni dan Ningsih membantah dirinya dibawa lari Yono.

Menurut Kasitem, anak kembarnya kabur sejak 29 Maret lalu. Meski demikian, mereka masih berkomunikasi dengan Kasitem. ”Handphone-nya diangkat, tapi enggak mau ngasih tahu alamatnya,” kata Kasitem, Jumat (4/7). Kasitem menduga Eni-Ningsih tinggal di rumah Yono di Kelapadua, Depok.

Kasitem mengatakan, sekitar setahun lalu dirinya berobat ke dukun Yono di Kelapadua. Kasitem menjalani pengobatan di rumah Yono selama sembilan bulan. Selama itu, Eni-Ningsih ikut tinggal di rumah Yono. Ketika sudah sembuh, Kasitem mengajak gadis kembarnya pulang ke rumah mereka di Jalan H Saidi RT 03 RW 05 Tanjungbarat, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Namun, sejak itu, Eni-Ningsih sering pergi hingga tiga hari. Jika ditanya, keduanya menjawab pergi ke rumah Yono. Maka, ketika Eni-Ningsih pada tanggal 29 Maret tak pulang, Kasitem menduga kedua gadisnya itu pergi ke rumah Yono. ”Saya khawatir dukun itu melakukan hal tidak senonoh. Anak saya masih gadis, saya takut mereka dipelet atau diapa-apain,” katanya.

Namun Eni membantah ia dan saudara kembarnya tinggal di rumah Yono selama kabur dari rumah. ”Sejak kabur, kami sama sekali tidak pernah berhubungan dengan Om Yono,” katanya. Menurut Eni, ia dan Ningsih justru tinggal di rumah Munarti (21) di Cilangkap, Jakarta Timur.

Menurut Eni, ketika kabur pada 29 Maret, dia dan Ningsih berjalan kaki dari Graha Cijantung hingga kantor Pemerintah Kabupaten Bogor di Cibinong. Perjalanan puluhan kilometer itu mereka lakukan lantaran tidak punya uang untuk naik kendaraan. Cibinong mereka jadikan tujuan karena terkesan dengan kesejukan kawasan itu ketika mengikuti ajang lomba kembar yang diadakan stasiun televisi.

Sampai di Cibinong, Eni-Ningsih berkenalan dengan Munarti. Kedua ABG itu lantas minta izin tinggal di rumah Munarti. ”Mbak Munarti sih sering menyuruh kami pulang, tapi kami tidak mau,” kata Eni.

Kemarin, Eni-Ningsih bersedia pulang karena akan meneruskan sekolah yang ditinggalkan selama mereka kabur. Menurut seorang petugas, masalah yang terjadi di keluarga Kasitem tampaknya masalah keluarga dan tidak akan dibawa ke ranah pidana. ”Kedua gadis itu kabur karena hubungan dengan ibunya kurang harmonis,” ujar seorang petugas. (sab/wartakota)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com