Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Munir dan AKKBB Jadi Ukuran Kinerja Polisi

Kompas.com - 01/07/2008, 17:30 WIB

JAKARTA, SELASA - Kepolisian telah berusia 62 tahun pada hari ini, Selasa (7/1). Banyak kasus yang telah ditangani. Tapi, ada pula yang masih butuh penyelesaian tuntas. Keseriusan polisi kini diuji dalam menuntaskan kasus-kasus yang mencuat belakangan ini.

Contoh kasus tersebut, yakni pembunuhan terhadap Munir, penyerangan terhadap massa AKKBB, dan penyerangan aparat ke Kampus UNAS. Tanpa mengesampingkan kasus lain, tiga kasus ini menjadi ujian penting polisi untuk menunjukkan tingkat kinerjanya. Hal itu dikatakan pengurus Imparsial saat menggelar jumpa pers di Kantor Imparsial, Jakarta.

Hadir pada kesempatan itu Direktur Manajer Imparsial Rusdi Marpaung, Koordinator Riset Imparsial Bhatara Ibnupraja, dan Peneliti Imparsial Gufron Maburi. "Kasus AKKBB dan Munir jadi ukuran kinerja polisi," ujar Bharata pada kesempatan itu. Ia mengapresiasi langkah polisi yang telah menangkap tersangka baru kasus Munir. Namun, hal ini masih harus diuji hingga tuntas.

Pengurus Imparsial sepakat polisi diuji dalam menyelesaikan kasus-kasus di atas hingga tuntas. Upaya ini bisa mendijadikan polisi sebagai tonggak penting memperbaiki kinerja polisi. Juga menunjukkan apakah reformasi telah berjalan di tubuh kepolisian. Secara keseluruhan, Imparsial menilai kinerja polisi masih buruk. Ini ditunjukkan dengan masih sering digunakan cara kekerasan dalam menangani kasus. Contoh nyatanya adalah apa yang terjadi di UNAS. Bahkan, tindakan kekerasan itu telah menimbulkan korban.

Tidak maksimalnya peran polisi yang lain yakni soal perlindungan terhadap Ahmadiyah. Penyerangan dan pengrusakan kelompok tertentu terhadap jemaah Ahmadiyah tidak direspon polisi. Bahkan, terkesan membiarkan. Bharata mengatakan, hari Polri yang jatuh hari ini harus dijadikan momentum. Polisi harus mengevaluasi diri dan memperbaiki diri. Tiga kasus yang disinggung di atas menjadi ajang pembuktian. Polisi ditantang untuk menyelesaikan hingga tuntas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com