JAKARTA, SELASA - Meskipun tidak mendukung pengajuan hak angket BBM, Fraksi Partai Golkar ternyata mengincar posisi Ketua Panitia Khusus (Pansus). Pansus tersebut akan disahkan dalam sidang paripurna hari ini, Selasa (1/7).
Ketua Fraksi Partai Golkar Priyo Budisantoso secara jujur mengakui bahwa ia mendapat tugas dari partainya untuk merebut posisi itu. Dalam rapat harian Partai Golkar, ia telah melaporkan langsung kepada Jusuf Kalla selaku Ketua Umum partai, termasuk kemungkinan terburuk dari pengajuan hak angket tersebut.
"Jadi Ketua Pansus? Masa nggak boleh? Harus adil dong. Kan Golkar posisinya moderat-moderat saja. Kalaupun membela, dalam kerangka akal sehat. Saya menghormati kalau fraksi lain mau mengambil kepemimpinan, silahkan saja. Golkar selalu positive thinking. Tapi kami kan punya hak untuk mengajukan, pansus kan posisi strategis. Kalau ditolak fraksi-fraksi, ya sudah jadi wakil juga nggak apa-apa. Tapi kan bukan berarti belum-belum sudah mengalah. Kalau darurat saya maju, kalau tidak, ya tidak perlu," kata Priyo di Gedung DPR, Selasa (1/7).
Untuk itu, kata Priyo, fraksinya telah menunjuk 12 orang yang menurutnya orang-orang terbaik Golkar untuk diajukan sebagai kandidat pengisi tim Pansus Angket BBM. Di antaranya, Airlangga (Ketua Komisi VII), Hafiz Hawawi, Syamsul Bahri, Mahadi Sinambela, dan Victor Yasonda. Priyo juga berharap, agar hak angket ini tidak diarahkan untuk menjatuhkan Presiden. "Sejak awal FPG menghendaki, jangan angket ini sengaja mengarahkan moncongnya ke istana, untuk menjatuhkan Presiden. Meskipun secara politik sah-sah saja. Lebih baik kita menguak tabir dan hiruk pikuk perminyakan dari hulu sampai hilir, kita selidiki sampai tuntas," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.