Saya diilhami syairnya Khalil Gibran, ketika melihat dunia saat malam. Tuhan menciptakan malam, tapi saya bisa menyalakan lilin. Dunia boleh gelap, tapi lingkungan sekitar saya tetap terang. Dunia saya yang kecil tetap terselamatkan. Jadi tampaknya semua orang berorientasi memperbaiki yang besar tapi lupa memperbaiki yang kecil-kecil. Banyak orang juga mengatakan, perbaikan dimulai dari diri sendiri, ini sebenarnya prinsip dari memperbaiki dan mulai dari yang kecil. Kalau Anda bisa mengurus sesuatu yang kecil maka akan bisa mengurus yang besar.
Apa pemimpin sekarang bisa mengelola?
Pemimpin sekarang sebenarnya mewarisi yang sudah telanjur. Tapi, juga terjebak dalam permainan paradigma yang lama. Saya tidak tahu apakah bisa keluar atau tidak dari paradigma itu. Paradigma itu kan harus melompat, mengambil suatu strategi yang baru, sesuatu yang lain. Karena, masalah tidak bisa dipecahkan dengan ilmu yang menyebabkan terjadinya masalah itu.
Timbulnya permasalahan memang karena paradigma yang salah. Anda tidak bisa menyelesaikan masalah dengan paradigma yang menyebabkan itu salah. Seperti kemacetan di Jakarta, itu pemikiran sentralisme, semua harus diselesaikan di Jakarta. Tapi kemudian untuk mengambil yang tidak Jakarta, tidak semudah itu untuk mendesentralisasi.