Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemas Diperiksa, Joker Terkuak

Kompas.com - 18/06/2008, 21:37 WIB

JAKARTA, RABU - Teka-teki siapa joker yang disebut-sebut dalam percakapan antara Kemas Yahya Rahman saat menjabat Jampidsus dengan Artalyta Suryani, terkuak. Joker yang dimaksud Artalyta adalah Djoko S Tjandra yang tak lain terdakwa dalam kasus Bank Bali bersama mantan Gubernur BI Syahril Sabirin dan mantan Kepala BPPN Pande Lubis.

Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) MS Rahardjo dalam jumpa pers setelah memeriksa Kemas mengatakan, joker yang disebut Artalyta dalam percakapan dengan Kemas, juga dipertanyakan tim pengawas Kejagung yang langsung ia pimpin sendiri.

"Saya tanyakan juga, siapa joker dan disebutnya adalah Djoko Chandra. Keterangannya (Kemas) seperti itu," tegas MS Rahardjo di Gedung Pengawasan, Kejagung, Jakarta, Rabu (18/6).

Dijelaskan Rahardjo, saat Artalyta menyebut Joker, Kemas mengaku dirinya sudah berkeinginan menghentikan pembicaraan telepon. Makanya, dalam percakapan tersebut, Kemas mengakui banyak kata-kata nanti ketika Artalyta menyebut joker. Dalam penangkapan pendengaran Kemas, joker yang dimaksud Artalyta adalah Djoko S Tjandra.

Djoko S Tjandra adalah mantan Direktur Era Giat Prima yang didakwa bersama Syahril Sabirin dan Pande Lubis. Namun dalam putusan Kasasi Mahkamah Agung (MA), hanya Pande Lubis yang dihukum empat tahun penjara. Sedangkan Djoko S Tjandra dan Syahril Sabirin divonis bebas dalam dugaan korupsi Bank Bali senilai Rp 946 milyar.

Kasus Djoko Tjandra ini, sering disebut-sebut Kemas adalah kasus BLBI 3. Sedangkan BLBI I dan BLBI II, adalah kasus penyerahan aset oleh Bank BCA milik Antony Salim dan BDNI milik Sjamsul Nursalim.

Khusus untuk Bank Bali, saat Kemas menjabat Jampidsus berulangkali mengatakan, Kejaksaan Agung (Kejagung) berencana mengajukan Peninjauan Kembali (PK). Rencana pengajuan PK untuk kasus Bank Bali, bersamaan dengan pengumuman dimulainya penyelidikan penyerahan aset Bank BCA dan BDNI sejak Juli 2008.

Namun saat kasus penyelidikan Bank BCA dan BDNI diumumkan dan hasilnya tidak diketemukan dugaan korupsinya, PK untuk Bank Bali termasuk didalamnya adalah Djoko Tjandra tersebut belum juga diajukan PK nya ke MA.

Setelah Kemas dicopot, barulah Jampidsus baru yakni Marwan Effendy yang sedang mengajukan permohonan PK Bank Bali. Pekan lalu, Marwan mengatakan PK sedang dilimpahkan ke Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta untuk dilimpahkan ke MA melalui Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Artalyta Suryani sendiri berulangkali mengatakan bahwa yang dimaksud joker, bukan orang Kejaksaan Agung. "Bukan,bukan. Joker itu bukan orang Kejaksaan," tegas Artalyta seusai percakapan dirinya dengan Kemas diungkap pada awal bulan Juni ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com