PANDEGLANG, KAMIS -- Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) akan mengembangkan tanaman pakan badak jawa bercula satu, menyusul berkurangnya makanan satwa langka tersebut. "Saat ini pakan badak di kawasan TNUK masih kurang sehingga perlu adanya pembinaan habitat," kata Humas Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Pandeglang,Enjat Sudrajat, Kamis (12/6).
Menurut dia, tanaman pakan yang akan dikembangkan sebanyak 27 aneka tumbuhan antara lain daun pulus, conggong, songgom, cisegel, conggon, pegel dan lain-lainnya. Tumbuhan itu merupakan kesukaan badak dan diharapkan bertambahnya jumlah populasi badak jawa itu. Selama ini populasi badak bercula satu tercatat sebanyak 60 ekor akibat kurangnya tumbuhan pakan. "Makanan pokok badak yakni dedaunan muda dari tumbuhan itu," katanya.
Oleh karena itu, tahun ini pihaknya akan menanam tumbuhan pakan sehingga habitat badak di kawasan TNUK merasa aman dan tidak terjadi kelaparan. Selain itu,tumbuhan yang mengganggu habitat badak juga dimusnahkan seperti tanaman jenis ekspansif yakni aren, beringin dan langkap. "Tanaman itu sangat mendominasi di TNUK dan sangat menggangu terhadap habitat badak jawa. Untuk itu, kami akan memusnahkan tumbuhan itu,"katanya.
Ia pun menyebutkan,populasi badak yang ada itu hingga kini masih dijaga ketat petugas polisi hutan agar tidak terjad kepunahan. "Jika satwa langka itu punah tentu anak cucu kita rugi juga pemerintah kehilangan aset flora dan fauna," ujar Enjat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.