Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Wisata di Malaysia (1)

Kompas.com - 29/05/2008, 15:44 WIB

Laporan Wartawan Persda Network, Ade Mayasanto

KEDATANGAN turis dalam 10 tahun terakhir menjadi bidikan yang memikat negara-negara ASEAN. Indonesia, Thailand, Singapura, Vietnam, Malaysia dan sejumlah negara lainnya saling unjuk gigi untuk memikat turis-turis lokal.

Di Indonesia misalnya, promosi visit Indonesia 2008 terus digenjot untuk mendatangkan wisatawan manca negara. Bahkan baru-baru ini, Indonesia menggelar kegiatan International Travel Fair (IITF) di Balai Kartini Exhibition Center pada 28-30 Maret 2008 lalu, sekadar menggalang trade visitor day bagi pengunjung transaksi bisnis.

Lain hal dengan Indonesia, negara sahabat Indonesia yakni Malaysia mengantongi cara sendiri untuk memikat turis manca negara. Mengundang kalangan biro perjalanan, korporasi, travel manager, dan media, pemerintah Malaysia mengadakan sosialisasi wisata Malaysia dengan menggelar kegiatan Colours and Flavours of Malaysia. Kegiatan ini mempertontonkan kekayaan warna, budaya, dan ragam makanan pada Sabtu, (24/5) di Dataran Perdana, Putrajaya.

Perayaan ini menjadi patokan Kementerian Pelancongan untuk menampilkan Malaysia dengan keunikan multikultur, multi-etnis, dan masyarakat multinasionalnya dalam suasana yang penuh ria dan tawa. 

Dalam acara ini berbagai pertunjukan digelar dari pertunjukkan jalanan, musik dan tarian. Tidak hanya itu, menurut rencana perayaan acara ini akan secara resmi dibuka oleh, Yang Dipertuan Agong Al-Wathiqu Billah Tuanku Mizan Zainal Abidin Ibni Al-Marhum Sultan Mahmud Al-Muktafi Billah Shah Raja Malaysia dan Seri Paduka Baginda Raja Permaisuri Agong Tuanku Nur Zahirah Ratu Malaysia.

Acara Colours and Flavours of Malaysia dimeriahkan pertunjukan dari 1,600 peserta dengan bentuk parade. Acara ini merupakan sebuah ajang dalam kampanye Visit Malaysia Year dan juga sebagai salah satu top 50 national events terbesar dalam kalender acara Malaysia.

"Malaysia adalah negara muslim. Dari budaya kita berbeda dengan Singapura dan Thailand. Produk-produk pun berbeda. Kita juga mempunyai budaya penduduk yang ramah," ujar Deputy Minister of Tourism, Malaysia Dato' Sri Sulaiman Abdul Rahman Taib.

Dengan kondisi yang demikian, lanjut dia, pemerintah Malaysia tidak berminat untuk mengembangkan dunia wisata negeri Malaysia yang menjajakan dunia seks.

"Bila ingin mencari wisata seks, Malaysia bukan tempatnya. Lebih baik mencari negara lain," ungkapnya bersemangat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com