JAKARTA, RABU - Desi Firdianti mengaku dipecat pada Maret 2006 karena mengadukan perlakuan pelecehan seksual yang dilakukan Max Moein. Pengakuan tersebut disampaikan Desi kepada kuasa hukumnya dari Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK), Sri Nurherwati.
"Jadi selama setahun itu, dia bekerja gitu, kenapa diam, dia sebelumnya dijanjikan untuk tidak dipecat, dan kesan yang terlihat adaah hubungan antara atasan dan bawah. Karena Desi tidak tahan lagi, dia mengadu ke keluarganya dan mengatakannya kepada Max," tutur Sri di Jakarta, Rabu (28/5).
Sejak saat itulah, Desi dipecat dan barang-barang inventaris yang dipegang Desi sebelumnya untuk memperlancar pekerjaannya, seperti laptop dan printer, masih dipegangnya. Ketika hendak dikembalikan, Max menolaknya. "Max kemudian menuduh Desi dengan tuduhan pencurian, padahal itu tidak benar. Kami ingin mengembalikan sebenarnya kalau BK meresponi pengaduan kami, tapi ternyata tidak," ujar Sri.
Desi, melalui kuasa hukumnya, menolak dengan tegas bahwa dia berniat mencuri barang-barang inventaris itu. Kondisi barang-barang saat ini dalam keadaan baik di rumah Desi. Menurut Sri, karena lemahnya aturan mengenai tenaga asisten di DPR, menyebabkan kliennya itu juga dengan mudah dapat dituduh mencuri. (LIN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.