Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Max Siap Bersihkan Nama di Makassar

Kompas.com - 25/05/2008, 21:27 WIB

JAKARTA, MINGGU - Gara- gara foto syurnya bersama seorang perempuan yang diduga bekas sekretarisnya beredar di internet, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Max Moein, tidak hanya menjadi kejar-kejaran pers. Max juga harus berurusan dengan fraksinya di DPR, Fraksi Partai Indonesia Demokrasi Perjuangan (FPDIP).

Para pemimpin FPDIP yang gerah dengan blow-up besar-besaran foto syur Max Moein di media, meminta Max untuk memberikan penjelasan. Max mengaku sudah dihubungi oleh Ketua Fraksi PDIP, Tjahjo Kumolo dan Wakil Ketua Fraksi PDIP, Panda Nababan.

"Sudah. Ketua Fraksi dan wakil ketua pimpinan sudah meminta saya memberikan laporan, begitu saja," ujar Max di Jakarta, Minggu (25/5).

Max yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi XI (Keuangan dan Perbankan) DPR mengaku sudah siap memberikan keterangan. Ia sudah menyiapkan berkas laporannya. Dan upaya pembelaan itu akan ia sampaikan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP yang akan digelar di Makassar, 27-29 Mei mendatang.

"Selasa besok kan lagi kongres di Makassar, saya akan laporkan ke mereka. Ke pimpinan fraksi mas Tjahjo Kumolo, dan juga pak Panda Nababan. Kalau fraksi arahkan ke partai yah ke partai juga, tergantung arahan fraksi kan," sambungnya.

Lalu, pembelaan seperti apa yang sudah disiapkan Max di Makassar nanti ? "Yah seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa saya sama sekali tidak pernah foto mesra atau apalah, apalagi foto telanjang. Itu hanya foto ketika saya dan teman yang ada di foto itu akan berenang, yang ngambil fotonya pun juga teman sendiri," sambung dia.

Max menyebut bahwa kejadian yang menimpa dirinya, dari beredarnya foto di internet sampai seperti sekarang, dipolitisir oleh pihak-pihak tertentu. Termasuk pernyataan dari Nurherwati, pengacara perempuan yang disebut-sebut bernama Desi Vidyawati itu bahwa Desi kini tengah shock berat dan sering diteror.

"Tadinya ini kan upaya politis untuk menjatuhkan saya dan mencemarkan nama PDIP kemudian ditunggangi sama mereka. Mereka siapa? Yah, kelompoknya yang namanya Desi itu . Dia kan menunggangi momen ini, dipolitisir karena menjelang pencalegan. Supaya saya tidak mencalonkan lagi jadi caleg. Supaya PDIP rusak lha. Ini kan ditungganggi, " sambung Max yang seolah ingin segera mengakhiri pembicaraan dengan berkata, "Sudah yah".

Siapa pihak yang menurut Max membuat supaya dirinya tidak mencalonkan caleg lagi, dan merusak nama PDIP? "Saya sendiri nggak bisa menduga-duga. Tapi melihat timingnya agak jelas sekali, ini dilakukan orang yang tidak suka PDIP," imbuh dia.(persdanetwork/had)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com