MALANG, JUMAT - Tujuh orang mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Hukum Universitas Brawijaya Malang, Jumat (23/5) melakukan aksi mogok makan di seputar perempatan Institut Teknologi Nasional (ITN), Malang, Jawa Timur. Aksi itu dilakukan untuk menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Tujuh orang mahasiswa yang melakukan aksi mogok makan itu adalah Haru Permadi, Nisita Hapsari, Anggun Indah, Ilham Ardi Nugroho, Erik Fadil, Agni Istifar, dan Ki Agus Mim Saudi. Mereka rencananya akan menggelar mogok makan hingga Minggu (25/5).
Kami rencananya akan menggelar mogok makan hingga Minggu (25/5). Jika tidak ada respon dari pemerintah, bisa jadi mogok makan ini akan berlanjut, tutur humas aksi, Tegar Yusuf Putuhena.
Selain mogok makan, Tegar mengatakan bahwa mereka sejak beberapa waktu lalu sudah mengumpulkan tanda tangan dukungan untuk menolak kenaikan harga BBM. Nanti pada Senin (26/5) mendatang, tanda tangan dukungan menolak kenaikan BBM itu akan kami kirim ke presiden, ujarnya.
Rencana menaikkan harga BBM oleh pemerintah di Malang Raya sempat membuat masyarakat mengalami panic buying, sehingga menyebabkan stok BBM di sejumlah SPBU habis. Hal itu menyebabkan antrean panjang di SPBU yang stok BBM-nya masih tersedia. Kondisi itu masih terus terjadi di Malang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.