Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melepas Penat di Tebet

Kompas.com - 13/05/2008, 15:46 WIB

Kawasan Tebet kini jadi incaran warga Jakarta yang ingin melepas penat. Selain asyik sebagai tempat hang out, beragam layanan di kawasan ini juga terkenal murah.

Dulu, kawasan Tebet menjadi tempat relokasi warga Betawi yang tinggal di seputar Senayan, Jakarta. Pasalnya, para penduduk asli ini harus merelakan lahannya digunakan untuk dibangun sarana olahraga Gelora Senayan. Saat itu, sekitar tahun 1960-an, di kawasan ini masih banyak terdapat kebun dan empang.

Hampir setengah abad kemudian, di kawasan ini tak lagi ditemukan empang. Kebun pun beralih fungsi menjadi hunian seiring berkembangnya Kota Jakarta. Bahkan, dua tahun belakangan ini hunian di sepanjang Jalan Tebet sudah menjelma menjadi tujuan wisata warga Jakarta yang ingin melepas kepenatan setelah seharian kerja.

Ya, kini suasana Tebet di malam hari seperti di Kuta, Bali. Beragam restoran, kafe, distro, butik, dan salon berjejer di sepanjang jalan yang cukup macet ini. Dari yang menawarkan masakan selera Nusantara hingga hidangan mancanegara, semua lengkap tersedia. Banyak pilihan jajanan di kawasan ini, mulai dari bubur ayam, empek-empek, soto, gado-gado, ayam goreng, bebek, gulai kambing, aneka masakan Manado, Makassar, hingga donat, burger, hotdog, dan steak.

Salah satu resto yang cukup laris adalah Bebek Ginyo. Ada dua area meja yang tersedia bagi pengunjung. Ruang dalam yang dihiasi gambar-gambar reklame tempo doeloe dan meja-meja outdoor. Di resto ini, pengunjung bisa memilih lima macam hidangan dari bebek. Ada bebek goreng, bakar, balado, sambal ijo, dan bebek kremes. Selain itu, ada juga menu pendukung seperti sayur asem, urap, pepes bebek, tahu, dan tempe. "Selain hidangan bebek, menu tahu dan tempe juga jadi favorit pengunjung sini," kata Siwi Kardjono, pemilik Resto Bebek Ginyo.

Agar lebih istimewa, Siwi punya trik khusus memasak bebek agar tidak keras dan amis. "Masaknya harus agak lama di api kecil. Sementara bau amis bisa diatasi dengan perasan jeruk nipis." Selain menyajikan citarasa masakan bebek yang menggoyang lidah, dari harga, resto ini juga ramah di kantung. Sepotong bebek yang dimasak apa saja hanya dihargai Rp 14.500. Pilihan sepiring nasi putih atau nasi uduk dibandrol sama, Rp 4.000.

Aneka minuman dingin atau panas yang disediakan juga tergolong murah. Es cendol, misalnya, hanya Rp 5.000, sementara harga aneka jus berkisar Rp 7.000 hingga Rp 11.000. Minuman kemasan botol rata-rata Rp 3.000.

Bebek-bebek di resto ini didatangkan khusus dari Brebes dan Tangerang. Lantaran laris, banyak pihak yang ingin mengajak kerja sama untuk membuka usaha serupa di tempat lain lewat franchise. "Tapi kami masih mikir-mikir. Ada juga sih niat membuka cabang di tempat lain," kata Siwi yang mendapatkan ide membuka resto bebek ini saat pergi ke Surabaya yang memang terkenal dengan menu bebeknya yang yahud.

 Serba Murah

Lalu, hanya selemparan batu dari Bebek Ginyo ada resto burger D'Jon yang jadi tempat nongkrong favorit anak-anak muda. Tengok saja saat bubaran sekolah. Banyak anak-anak berseragam putih abu-abu mengudap burger yang rotinya sangat empuk itu sambil memandangi para pelintas jalan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com