Presiden Banyak Terima Nama Calon Menko Perekonomian

Laporan wartawan Kompas Suhartono

JAKARTA, SABTU-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga kini banyak menerima nama-nama calon pengganti Menko Perekonomian Boediono yang pada tanggal 17 Mei mendatang akan dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. Namun, hingga kini, nama-nama tersebut masih dipertimbangkan oleh Presiden.

Menurut Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng, Sabtu (10/5) petang, Presiden Yudhoyono juga masih mempertimbangkan perlu atau tidaknya mengisi kekosongan jabatan yang bakal ditinggalkan oleh Boediono tersebut. "Karena itu semua adalah hak prerogatif Presiden, sebaiknya kita hormati dan kita tunggu saja hingga waktunya," tandas Andi.

Menurut Andi, Presiden memang banyak menerima usulan nama-nama calon Menko Perekonomian. "Akan tetapi, saya belum tahu siapa saja. Saya sendiri belum tahu, apakah nama yang dimaksud termasuk yang diusulkan," tambah Andi.

Sebelumnya, Andi diminta konfirmasi mengenai kebenaran nama mantan Menteri Negara BUMN di era Presiden BJ Habibie 1998-1999 Tanri Abeng, yang juga Komisaris Utama PT Telkom Tbk, yang disebut-sebut bakal menggantikan Menko Perekonomian Boediono, yang pada tanggal 17 Mei mendatang dilantik sebagai Gubernur BI. Nama Tanri Abeng disebut-sebut diusulkan oleh Menko Kesra Aburiazal Bakrie baru-baru ini.

Selain nama Tanri Abeng yang baru-baru ini diperbincangkan, nama lain yang di awal saat mulai terpilihnya Boediono sebagai calon Gubernur BI di antaranya adalah mantan Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Nangroe Aceh Darussalam dan Pulau Nias, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro yang dikenal sebagai menteri yang kini dinilai paling senior setelah Boediono.

Secara terpisah, Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla yang dihubungi Kompas, juga mengaku sama sekali belum tahu informasi tersebut. Adapun Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa juga menyatakan hal yang sama. "Saya sama sekali belum pernah mendengar soal itu. Saya kira, hal-hal seperti sangat spekulatif. Karena, selain yang pasti tahu hanyalah Presiden, nama itu (Tanri Abeng dan lainnya) sama sekali belum pernah dibicarakan dan disinggung dalam rapat-rapat yang dipimpin Presiden," kata Hatta.

Hatta menambahkan, Presiden Yudhoyono tentunya sudah memikirkan mengenai ada atau tidaknya pergantian berikut nama yang dinilainya paling tepat. "Jadi, ada baiknya kita tidak mendahului apa yang akan diputuskan Presiden. Presiden pasti mempertimbangkannya masak-masak," lanjut Hatta. (HAR)