Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aspirin Dosis Rendah Lindungi Jantung Anda

Kompas.com - 05/05/2008, 18:16 WIB

KEBANYAKAN orang sudah mengenal aspirin sebagai obat pereda nyeri. Mungkin belum banyak yang tahu aspirin juga bisa mencegah penyakit kardiovaskular (PKV), tetapi dosisnya berbeda. Sebagai pereda nyeri, dosis aspirin biasanya sekitar 500 mg. Nah, untuk pencegahan PKV, dosisnya sangat rendah. “Hanya 100 mg per hari,” tutur Dr. Jetty Sedyawan, Sp.JP(K), FIHA.

Tak seperti aspirin yang dijual bebas, penggunaan aspirin dosis rendah ini harus diresepkan dokter. Menurut Dr. Jetty, aspirin ini harus dikonsumsi rutin sehingga memerlukan konsultasi dan pengawasan dokter.

Aspirin yang juga dikenal dengan nama acetyl salicylic acid (ASA) atau asam asetil salisilat, sudah ditemukan lebih dari 100 tahun lalu. Sudah banyak pula studi yang dilakukan berkaitan dengan aspirin.

100 mg
Dalam Women’s Health Study yang dilakukan terhadap wanita usia 45 tahun ke atas yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung koroner (PJK) atau serbrovaskular (gangguan pembuluh darah, jantung, dan otak), penggunaan aspirin dosis 100 mg selang sehari dapat menurunkan risiko stroke iskemik sebesar 24 persen. Juga mengurangi risiko stroke nonfatal atau kematian akibat penyakit kardiovaskular pada wanita usia 65 tahun ke atas, sebesar 26 persen.

Penelitian terhadap aspirin terus berlanjut. Salah satu studi yang baru-baru ini diumumkan adalah ARRIVE (Aspirin to Reduce Risk of Initial Vascular Events) yang bisa diartikan sebagai aspirin untuk menurunkan risiko kejadian vaskular awal pada pasien yang belum mengalami kejadian vaskular.

Penelitian berskala internasional ini merupakan salah satu studi klinis terbesar yang pernah ada untuk mengevaluasi serta menguji manfaat ASA dosis rendah dalam mengurangi serangan kardiovaskular dan serebrovaskular pertama.

Studi ARRIVE dilakukan di Jerman, Italia, Spanyol, Inggris, dan AS. Dalam periode lima tahun ke depan, para peneliti akan mengamati efek pemakaian ASA dosis rendah setiap hari, untuk mengurangi terjadinya serangan jantung dan stroke fatal dan tak fatal pertama pada pasien dengan risiko menengah.

Risiko menengah ini didefinisikan sebagai risiko penyakit kardiovaskular sebesar 20-30 persen dalam 10 tahun atau risiko penyakit jantung koroner 10-20 persen dalam 10 tahun.

Responden untuk studi ARRIVE diambil dengan persyaratan berisiko sedang, tak ada riwayat kejadian kardiovaskular, tidak ada riwayat tukak lambung/duodenal atau perdarahan gastrointestinal, tidak diperbolehkan menggunakan NSAID atau penghambat COX-2 dalam jangka panjang. Sekitar 12 ribu pasien dari lebih 400 lokasi penelitian akan dilibatkan dalam penelitian ini.

Risiko Menengah
Menurut J. Michael Gaziano, MD, MPH, Kepala Divisi Aging di Brogham and Women’s Hospital di Boston, Massachussetts, AS dan Ketua Komisi Eksekutif ARRIVE, dengan ARRIVE diharapkan dapat dikembangkan bukti kuat yang sudah ada saat ini tentang penggunaan ASA dosis rendah sebagai pencegah utama kejadian penyakit kardiovaskular pada populasi dengan risiko menengah. Pasien dengan risiko menengah akan menjadi kandidat tepat untuk terapi ASA ini.

ARRIVE merupakan penelitian multinasional, acak buta ganda dengan plasebo-kontrol. Para responden akan dipantau hingga diperoleh jumlah kejadian penyakit kardiovaskular yang memadai teramati untuk dilakukan analisis.

Penelitian ini akan berjalan selama lima tahun. Titik ahkir utama penelitian adalah penilaian waktu hingga terjadinya infark miokard nonfatal, stroke nonfatal, dan kematian akibat kardiovaskular (termasuk stroke fatal) pertama kali. Diharapkan, hasil penelitian yang disponsori Bayer Healthcare ini bisa diterima publik pada tahun 2013.

Diperkirakan pada tahun 2020, penyakit jantung dan stroke akan menjadi penyebab utama kematian dan cacat di seluruh dunia. Saat ini, penyakit jantung dan stroke menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Sekitar 17,5 juta orang meninggal atau 30 persen dari total kematian di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com