SAMPANG, MINGGU - Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto dan mantan ketua Umum DPP Golkar Akbar Tandjung menyatakan belum bisa fokus pada pemilihan presiden. Keduanya beralasan waktunya belum tepat.
Wiranto mengatakan, saat ini lebih berkonsentrasi membesarkan Hanura. Partai baru itu membutuhkan perhatian agar bisa diperhitungkan sebagai kekuatan politik. "Sulit menjadi pemimpin jika tidak punya dukungan politik kuat," ujarnya di Sampang, Minggu (13/4).
Menurut Wiranto, tanpa dukungan politik kuat, pemimpin akan mempunyai posisi tawar yang lemah. Pemimpin demikian akan sulit membangun pemerintahan dan kepemimpinan yang kuat. "Pemerintahan kuat membutuhkan dukungan politik kuat. Sementara kepemimpinan kuat dihasilkan dari aspek pribadi. Kedua hal itu (kepemimpinan dan pemerintahan kuat) dibutuhkan Indonesia masa kini," tuturnya.
Ia mengatakan, saat ini Hanura tengah berusaha lolos verifikasi sebagai peserta pemilu 2009. Meski struktur kepengurusan Hanura tergolong layak lolos, tahap verifikasi oleh KPU harus diperhatikan secara serius. "Bagaimana mungkin saya membagi perhatian di satu sisi harus membesarkan partai politik di satu sisi memikirkan kepentingan menjadi pimpinan," ungkapnya.
Menurut Wiranto, kepastian pencalonan dirinya sebagai presiden akan diumumkan bila saatnya tiba. Jika sudah tepat, ia akan mengumumkan hal itu.
Akbar Siap
Sementara Akbar Tandjung kembali menegaskan siap mengikuti pemilihan presiden. Namun, masih terlalu dini untuk menyatakan akan maju dari mana. "Harus membaca dahulu bagaimana kondisi politik," ujarnya.
Akbar hanya bisa menyatakan akan maju melalui partai politik. Pasalnya, peraturan di Indonesia belum memungkinkan calon perseorangan mengikuti pemilihan presiden. "Kalau Golkar menyelenggarakan konvensi saya akan ikut. Kalau tidak saya akan lewat jalan lain," katanya.
Mantan ketua umum DPP Partai Golkar ini menyatakan belum bisa memastikan akan lewat partai apa bila Golkar tidak menyelenggarakan konvensi. Meskipun demikian ia tidak menampik wacana akan disandingkan dengan Megawati Soekarnoputri. Hal itu didasarkan pada fakta mantan Ketua DPD Golkar Jawa Timur Ridwan Hisjam menjadi calon wakil gubernur Jatim dari PDIP.
"Golkar memang pernah bersama dengan PDIP saat membangun koalisi kebangsaan tahun 2004. Bisa saja itu dihidupkan kembali, meski bukan secara organisasi. Saat ini memang ada yang menyatakan tengah ada try out politik di Jatim," papar Akbar Tandjung. (RAZ)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.