Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karier Melesat Setelah Pascasarjana?

Kompas.com - 12/04/2008, 10:11 WIB

Beberapa tahun terakhir ini semakin banyak wanita karir yang berbondong-bondong melanjutkan kuliahnya di program pasca sarjana. Benarkah karir otomatis melesat setelah mengantongi ijazah S2?

Di tengah persaingan yang makin kompetitif di dunia kerja, latar belakang pendidikan yang tinggi sering dipakai menjadi modal untuk meningkatkan karir. Tak heran jika animo para pekerja untuk melanjutkan jenjang pendidikannya semakin tinggi.

Raphael Udik Yunianto, Head of Corporate Human Resources Management dari Media Group, mengatakan, pendidikan memang salah satu faktor dalam hal peningkatan karir seseorang namun tidak mewakili seluruhnya.

"Soal promosi hal itu tergantung pada kebutuhan organisasi perusahaan. Kalau memang butuh orang-orang dengan kualifikasi individu, misalnya butuh syarat pendidikan tertentu, pasti dari sisi kompetensi ia lebih dipandang dari yang lain.

Meski demikian, menurut Udik seseorang tidak otomatis mendapat promosi hanya karena ijazah yang dikantonginya. "Di dunia kerja swasta, bukan ijazah apa yang dilihat tetapi apakah orang tersebut dipekerjaannya perform atau tidak, bagaimana pencapaiannya, apakah ia memenuhi target tertentu. Itu yang dilihat," paparnya.

Ia menambahkan, banyak faktor yang mempengaruhi kemajuan karir seseorang. "Banyak kok yang pintar-pintar tapi tak sukses di perusahaan swasta," ujarnya.

Membantu

Kendati pendidikan tinggi bukan jaminan kesuksesan, namun Ryan Alfons Kaloh, Chief Marketing Officer Binus Business School, berpendapat pendidikan sangat membantu karir.

"Memang bukan jaminan, tapi bisa membantu. Apalagi untuk orang yang merasa tersandera oleh pekerjaannya dan ingin mengembangkan karir, pilihan untuk melanjutkan kuliah adalah hal yang tepat," kata Ryan.

Selain untuk mengasah kemampuan, program kuliah pasca sarjana banyak dimanfaatkan oleh para mahasiswanya untuk memperluas jaringan kerja.

Namun Ryan mengingatkan saat ini sudah ada puluhan ribu pekerja yang berijazah S2, karenanya ia menyarankan agar kita tetap membekali diri dengan skill yang lebih. "Sudah banyak orang yang ilmunya sama, agar unggul kita harus mengasah soft skill kita," cetusnya.

Senada dengan Ryan, Udik juga menyarankan pentingnya memiliki keterampilan lebih. "Banyak faktor kesuksesan karir, misalnya leadership, performance dalam pekerjaan, serta mampu mengikuti kultur perusahaan," ujarnya.

Cara lain untuk meningkatkan soft skill kita adalah dengan mengikuti berbagai pelatihan dan kursus, misalnya untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing. Dengan bekal skill tadi, kita akan bernilai jual lebih tinggi dibanding dengan sesama rekan yang juga lulusan pasca sarjana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com