Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senangnya Menikah Lagi...

Kompas.com - 07/04/2008, 15:41 WIB

"Kula trami nikahnya Soeparmi binti Hasan kaliyan mas kawin sedoso ewu tunai." Demikian ikrar nikah yang diucapkan Yunus bin Husein di depan penghulu serta ratusan pasangan pengantin baru yang hadir dalam nikah massal di lapangan Rumah Sakit Pelabuhan Surabaya, Perak, Jumat (4/4).

Acara yang diprakarsai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI- P) itu tidak hanya menimbulkan senyum bahagia 660 pasangan pengantin, tetapi juga gelak tawa masyarakat yang hadir menyaksikan.

Yunus, kakek empat cucu itu, cukup susah melafalkan ikrar nikah seperti yang dituntun Kiai Wahid Murtadlo, sang penghulu. Maklum, laki-laki asal Sampang, Madura, itu sudah berusia 80 tahun.

Sang istri yang berusia 59 tahun pun kesulitan ketika melimpahkan perwalian. Berkali-kali ia salah ucap sehingga ratusan warga yang menyaksikan dan mendengarkan lewat pengeras suara pun menyoraki.

"Dengan ini, saya, Soeparmi binti Husein, melimpahkan perwalian," ucap penghulu. Dan Soeparmi pun salah menirukan, "Ini saya ini Soeparmi dilimpahkan peralihan."

Alhasil, penghulu mesti menuntun pengantin perempuan kembali melafalkan, sementara di depan panggung masyarakat tergelak-gelak melihat polah pengantin uzur itu.

"Saya nikah di depan kiai tahun 1968 di Jombang," ungkap Soeparmi. Selama 40 tahun berumah tangga, pasangan itu tidak memiliki akta nikah resmi. Ketika mengetahui ada kesempatan untuk menikah secara resmi, pasangan itu pun mendaftarkan diri.

Soeparmi, warga Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya, berprofesi sebagai tukang jahit. Di masa awal menikah, Soeparmi tidak terpikir untuk mengurus akta nikah. Pernikahan di depan kiai atau yang dikenal dengan nikah siri dinilainya sudah sah.

Keterbatasan biaya untuk pengurusan akta nikah membuat ibu tiga anak itu juga merasa terbebani. "Saya seneng ada nikah gratis begini," ungkap Soeparmi.

Bukan hanya pasangan uzur yang memanfaatkan kesempatan nikah massal. Pasangan Sugeng Hariyanto (31) dan Nabiyah (28), warga Kelurahan Pegirian, Kecamatan Semampir, yang menikah pada 1999 juga tak ingin melewatkan kesempatan itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com