Aceh, Tekan Kematian Ibu dan Anak

BANDA ACEH, KAMIS - Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) terus berupaya menekan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu (AKB dan AKI), dengan berbagai program prioritas peningkatan kesehatan masyarakat, terutama di desa-desa terpencil.
   
"AKB dan AKI di provinsi ini masih merupakan penyumbang terbesar, namun kita terus berupaya melalui program penyadaran tentang pentingnya kesehatan bagi masyarakat terutama ibu hamil," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NAD, Dr Muhammad Thaib, di Banda Aceh, Kamis.

Kendati demikian, ia menyebutkan AKB dan AKI di Aceh berada di urutan 18 dari 33 provinsi di Indonesia. "Artinya, AKB nasional sebesar 35/1000 kelahiran hidup. Jadi AKB NAD sedikit lebih tinggi dari angka nasional," tambahnya.

Ia menyebutkan AKB di provinsi NAD sebesar 38/1000 lahir hidup. Sementara AKI sebesar 25/1000 kelahiran hidup."Karena itu, peran serta masyarakat sangat penting untuk menekan AKB dan AKI selain ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai sampai ke daerah terpencil," tambah dia.
   
AKB dan AKI yang rendah itu terdapat di daerah perkotaan dengan akses pelayanan kesehatan yang telah memadai. Karenanya, program peningkatan kesehatan masyarakat ke depan difokuskan menyentuh daerah pedesaan dan terpencil, ujar dia.

Thaib menjelaskan, AKB dan AKI merupakan salah satu indikator yang paling sensitif untuk menentukan derajat kesehatan suatu daerah. "Karenanya, beberapa indikator penting mengukur derajat kesehatan masyarakat pada suatu daerah melalui AKI dan AKB, Umur Harapan Hidup (UHH) serta status gizi," jelas dia.

Source : Antara